Tarian 'Petruk Divaksin', Simbol Kegembiraan Rakyat Sambut Vaksinasi

Seniman antusias menyambut vaksinasi

Bantul, IDN Times - Vaksinasi massal bagi seniman dan budayawan di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK), Kasihan, Bantul, DI Yogyakarta, Rabu (10/3/2021) hadir dengan konsep berbeda. Layaknya sebuah hajatan, vaksinasi diiringi dengan pertunjukan musik dan tarian.

Ciri khas ini yang ingin ditampilkan oleh para seniman di DIY. Terbukti, dengan adanya tarian Cucuk Lampah dan tarian Petruk Divaksin untuk menyambut Presiden Joko "Jokowi" Widodo.

Baca Juga: Tinjau Vaksinasi Massal, Jokowi Disambut Tarian 'Petruk Divaksin'

1. Tarian Cucuk Lampah dan Petruk Divaksin sambut kedatangan Jokowi

Tarian 'Petruk Divaksin', Simbol Kegembiraan Rakyat Sambut VaksinasiAdegan tarian "Petruk Divaksin" di di Padepokan Seni Bagong Kussudiarja (PSBK), Kabupaten Bantul, Rabu (10/3/2021). YouTube/Sekretariat Presiden

Koreografer dari tarian ini adalah penari kenamaan asal Yogyakarta, Anter Asmorotedjo. Menurut dia, karya ini menggambarkan harapan dan kegembiraan rakyat. Tepatnya dalam menunggu dan setelah mendapatkan suntikan vaksin COVID-19.

Dalam menghadirkan tarian ini, Anter tak hanya melibatkan grup tari miliknya, Anterdans. Ada pula kolaborasi dengan para penari dari Padepokan Seni Bagong Kussudiardja. Belum lagi iringan musik dari Acapella Mataraman pimpinan Pardiman Djojonegoro.

"Kalau judul aslinya itu Bang Bang Ceng, tapi oleh pak Butet diminta menyesuaikan dengan tema hari ini. Akhirnya jadi Petruk Divaksin untuk menyambut pak Presiden Joko Widodo," jelas Anter ditemui seusai kegiatan vaksinasi, Rabu (10/3).

2. Gambarkan Kegembiraan Rakyat Sambut Vaksinasi COVID-19

Tarian 'Petruk Divaksin', Simbol Kegembiraan Rakyat Sambut VaksinasiPetugas kesehatan menyuntikan vaksin COVID-19. ANTARA FOTO/Jojon

Koreografer yang terkenal dengan ciri khas karya Petruknya ini menceritakan detil konsep tarian. Sosok Petruk menggambarkan masyarakat Indonesia. Itulah mengapa dalam tarian ini, sosok Petruk dihadirkan lebih dari dua penari.

"Petruk yang menyambut gembira karena pemerintah sudah mewujudkan apa yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat dan tentu juga berharap pandemi ini segera berakhir," ucapnya.

3. Adaptasi Protokol Kesehatan Sebagai Gerakan Tari

Tarian 'Petruk Divaksin', Simbol Kegembiraan Rakyat Sambut VaksinasiAdegan tarian "Petruk Divaksin" di di Padepokan Seni Bagong Kussudiarja (PSBK), Kabupaten Bantul, Rabu (10/3/2021). YouTube/Sekretariat Presiden

Gerakan-gerakan yang dihadirkan tak hanya representasi dari sebuah gerakan tari. Adapula wujud protokol kesehatan seperti gerakan mencuci tangan. Hingga mengemas penyuntikan vaksin COVID-19 sebagai bagian dari gerakan tari.

Walau begitu ciri khas dari seorang Petruk masih tersemat kuat. Seperti gerakan jari menunjuk dan gestur tubuh lainnya. Gerakan tari dikemas dengan wujud jenaka namun tetap sarat dengan pesan.

"Kalau durasi tarian sampai 6 menit. Persiapan untuk tarian ini latihan sebanyak 5 kali pertemuan. Selain Petruk adapula Limbuk yang mewakili tim vaksinasi," ujar Anter.

4. Sempat menganggur 9 Bulan selama pandemik

Tarian 'Petruk Divaksin', Simbol Kegembiraan Rakyat Sambut VaksinasiAnter Asmorotedjo, koreografer tarian Petruk Divaksin. IDN Times/Tunggul Damarjati

Anter pribadi menyambut positif program vaksinasi dari pemerintah. Menurutnya program ini seakan menjadi suntikan semangat bagi para seniman. Terlebih, para seniman lintas disiplin ilmu telah berhenti beraktivitas selama pandemi Corona.

Anter dan timnya sempat tak beraktivitas dari Maret 2020 hingga September 2020. Lalu sempat beraktivitas saat konsep new normal di Oktober.

Tak berlangsung lama, Anter kembali tiarap pasca Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Tepatnya medio Januari 2021 hingga Februari 2021.

"Oktober sampai Desember itu sempat mulai pentas lagi tapi daring bukan panggung. Lalu Januari Februari off lagi, ini Maret sudah mulai lagi," ujarnya.

5. Tetap aktif berkarya, isi dengan kegiatan berkesenian

Tarian 'Petruk Divaksin', Simbol Kegembiraan Rakyat Sambut VaksinasiSeniman Butet Kertaredjasa berfoto usai mendapatkan vaksin COVID-19 di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja, Kasihan, Bantul, D.I Yogyakarta, Rabu (10/3/2021). ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Guna mengisi kekosongan, Anter melakoni kegiatan seni lainnya. Mulai dari menggambar, melukis hingga nyungging wayang kulit. Diketahui bahwa sosok ini sangat mencintai tokoh-tokoh pewayangan kulit. Tak sekadar mengagumi tapi juga menatah tokoh pewayangan.

Selain itu Anter juga tetap berkarya tari hanya saja dengan format video.

"Teman-teman panggung itu rindu pementasan. Agar jiwa seni tetap tajam, maka berkesenian tidak boleh mandek. Berhenti mangggung iya, tapi kalau berkarya, seniman tidak boleh menyerah," tutupnya.

Baca Juga: Tinjau Vaksinasi Massal, Jokowi Berharap Ekonomi Malioboro Pulih  

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya