Tak Sampai 24 Jam, Mural 'Dibungkam' di Yogyakarta Dihapus

Jembatan Kewek tempat seniman Jogja berkarya

Yogyakarta, IDN Times - Sebuah mural bertuliskan 'Dibungkam' di dinding tembok bawah Jembatan Kleringan Kewek, Danurejan, Kota Yogyakarta, dihapus jajaran Satpol PP setempat, Minggu (22/8/2021).

Sehari berselang, giliran coretan pilox merah bertuliskan 'Bangkit Melawan Atau Tunduk Ditindas' di lokasi yang sama jadi sasaran operasi serupa oleh jajaran polisi pamong praja.

Baca Juga: Banyak Karya Dihapus, Seniman Mural: Bagaimana dengan Baliho Politik?

1. Mural dihapus tak sampai 24 jam

Tak Sampai 24 Jam, Mural 'Dibungkam' di Yogyakarta DihapusMural bertuliskan "Dibungkam" di Jembatan Kewek, Kota Yogyakarta dihapus. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Sebagaimana diungkap akun Instagram @yogya_streetart_studio, mural 'Dibungkam' di bawah Jembatan Kewek mejeng tak sampai 24 jam sebelum dihapus aparat.

"Karya Mural dan Graffiti dengan Kata Di Bungkam, dilindas pagi ini oleh penguasa, karena kata Bungkam di tembok ini belum berumur 24 jam sudah membuat pemerintah makin panik! Bah..... Ini bentuk pengendalian dan memperhangus kesenian yang mengeritik pemerintahan," tulis akun tersebut disertai kolase foto.

2. Goresan pilox merah

Tak Sampai 24 Jam, Mural 'Dibungkam' di Yogyakarta DihapusMural bertuliskan "Dibungkam" di Jembatan Kewek, Kota Yogyakarta dihapus. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Rianto Agung dari Satpol PP BKO Kecamatan Danurejan menyebut mural 'Dibungkam' dihapus pada Minggu kemarin.

"Itu juga dihapus Pemerintah Kota juga, sama spanduk-spanduk juga," ujarnya Rianto di bawah Jembatan Kewek, Senin (23/8/2021).

Adapun keberadaan Satpol PP di bawah Jembatan Kewek hari ini adalah untuk menghapus goresan pilox merah berbunyi 'Bangkit Melawan Atau Tunduk Ditindas'. Tulisan itu muncul di lokasi yang sama pagi hari ini.

Wakil Komandan Operasi Lapangan Wilayah Utara Satpol PP Kota Yogyakarta Achmad Solikin sementara berujar, penghapusan tulisan itu adalah langkah menegakkan Peraturan Daerah (Perda) DIY Nomor 2 Tahun 2017 tentang Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat.

Achmad juga menyebut penghapusan dikarenakan tulisan itu berbau provokasi.

"Kalau gambar yang sifatnya membangun tidak kita hapus," kata Achmad di bawah Jembatan Kewek.

Pihaknya dalam hal ini turut berpesan kepada masyarakat supaya tak memunculkan provokasi di tengah upaya Pemerintah Kota Yogyakarta menjalankan kebijakan PPKM.

3. Rakyat berhak bersuara

Tak Sampai 24 Jam, Mural 'Dibungkam' di Yogyakarta DihapusBamsuck, salah satu pembuat mural bertuliskan "Dibungkam" di Jembatan Kewek, Kota Yogyakarta yang dihapus. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Terpisah, seorang seniman dengan nama jalanan Bamsuck mengaku terlibat dalam pembuatan kedua tulisan tersebut.

Pria 27 tahun itu mengaku membuat mural 'Dibungkam' bersama keempat orang temannya pada Sabtu (21/8/2021) kemarin. Sedangkan goresan pilox yang muncul hari ini ia buat sendirian pada pukul 05.00 WIB tadi.

"Jembatan Kewek itu kan aslinya tempatnya para seniman-seniman Jogja berkarya. Dan itu hanya karya, dan belum sampai 1x24 jam sudah dihapus oknum aparat. Padahal itu nggak masuk kriminal," kata Bamsuck ditemui di sekitaran Jembatan Kewek, Senin.

Bamsuck mengaku ini pengalaman pertama karya-karyanya yang sampai harus dihapus aparat. Sementara, ia menyebut cuma menyuarakan aspirasi saja.

"Kita kan, seniman kan juga rakyat. Rakyat berhak bersuara," tegasnya.

Dia tak menampik jika karyanya ini disebut sebagai respons atas tindakan pemerintah yang menghapus berbagai konten bernada satire di beberapa daerah. Ia juga heran kenapa muralnya bisa jadi polemik, sementara Polri telah menyatakan tak akan bertindak responsif terhadap konten-konten macam ini.

"Kurang kerjaan banget, menghapus sebuah karya," imbuh Bamsuck.

4. Anti kapok

Tak Sampai 24 Jam, Mural 'Dibungkam' di Yogyakarta DihapusMural bertuliskan "Dibungkam" di Jembatan Kewek, Kota Yogyakarta dihapus. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Bamsuck menyatakan penghapusan-penghapusan oleh aparat ini tak akan membuat ia dan rekan-rekan jera. Dia memastikan bakal menumpahkan kreativitasnya lagi di sudut-sudut Kota Yogyakarta lainnya.

"Kita akan tetap berkarya lagi, gak pernah takut (dihapus). Kita udah tekad. Bisa buatnya nanti sore, bisa besok. Semakin dihapus, pasti semakin muncul lebih banyak," tandasnya.

Baca Juga: Vera Key Lelang Boneka Koleksi demi Bantu Penanganan COVID-19‎

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya