Tak Mau Kalah di Pilkada Sleman, PDIP Ngobrol dengan Dua Partai ini 

Waspadai kekuatan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 

Sleman, IDN Times - Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sleman 2020, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mulai membuka komunikasi politik. Mereka berencana menggandeng partai lain.

Langkah ini tetap dilakukan oleh PDIP, meski mampu mengusung pasangan calonnya sendiri, menyusul pada Pemilu 2019 mampu memperoleh 15 kursi.

1. Mulai ngobrol dengan PAN

Tak Mau Kalah di Pilkada Sleman, PDIP Ngobrol dengan Dua Partai ini ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Ketua DPC PDIP Kabupaten Sleman, Kuswanto mengatakan, pihaknya sudah mulai berkomunikasi dengan Partai Amanat Nasional (PAN). 

"PAN bisa berembug kita. Tadi saja saya ngomong-ngomong dengan anggota fraksi PAN dan pimpinan DPC-nya. Istilahnya lobi-lobi, maksudnya komunikasi lah," ujarnya saat dihubungi, Senin (5/8).

Baca Juga: Pilkada Sleman 2020, PDI Perjuangan Tak Mau Sendirian 

2. Lobi-lobi juga dilakukan dengan Gerindra

Tak Mau Kalah di Pilkada Sleman, PDIP Ngobrol dengan Dua Partai ini Internet

Disinggung apakah kali ini pihaknya akan mencoba kembali menggaet Gerindra, Kuswanto mengatakan dirinya sudah melakukan komunikasi dengan pengurus partai berlambang kepala garuda itu.

"Gerindra baik-baik saja, tadi sudah ngomong-ngomong lama dengan Ketua DPC-nya. Dia mau ngikut aja, intinya mau ngikut PDIP," akunya.

Pada Pilkada 2015 kemarin, PDIP bersama Gerindra harus mengakui kekalahannya. Mereka mengusung mantan wakil Bupati Sleman Yuni Setia Rahayu-Danang Wicaksono,namun  harus takluk dengan calon yang diusung PAN, Golkar, dan PPP, yakni Sri Purnomo-Muslimatun.

3. Waspadai PKS

Tak Mau Kalah di Pilkada Sleman, PDIP Ngobrol dengan Dua Partai ini Dok. IDN Times/Istimewa

Kuswanto mengatakan, kemenangan mutlak saat Pemilu 2019 kemarin tak sedikit pun membuat partainya lengah. Sejauh ini, semua partai dianggapnya memiliki potensi yang sama.

Ia menegaskan, hal itu untuk mengantisipasi kejadian saat Pilkada 2015 lalu tidak terulang. Penilaian macam ini juga dipakai untuk memacu mesin partainya di 2020 nanti.

Dari banyak calon kompetitor, partai yang menurutnya patut diwaspadai adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Alasannya karena mereka mempunyai tim media kampanye yang kuat.

"Dia kalau berkampanye kan medianya banyak. Seperti pengajian-pengajian, lalu ibu-ibu," bebernya.

Dengan potensi PKS itu, pihaknya menegaskan belum terpikir untuk mengajak berkoalisi. "Kita susun strategi sendiri aja dulu," pungkasnya.

Baca Juga: Kontraktor Mengaku Kecolongan, Pasca Mobil Jatuh ke Galian Underpass

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya