Tak Ingin Buat Susah, Sultan Minta Warga Adaptasi di Tengah Pandemik  

Sultan tak ingin batasi aktivitas warga mencari nafkah

Yogyakarta, IDN Times - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan meminta warganya untuk beradaptasi dengan kehidupan di tengah pandemik.

Menurut Sultan beradaptasi dalam artian bisa menjalani hidup seperti biasa, tanpa meninggalkan protokol kesehatan selama masa tanggap darurat bencana non alam COVID-19 diberlakukan di DIY.

1. Kuncinya adalah adaptasi

Tak Ingin Buat Susah, Sultan Minta Warga Adaptasi di Tengah Pandemik  Tempat cuci tangan di kawasan Malioboro. IDN Times/Tunggul Damarjati

Sultan mengatakan pihaknya tak ingin membatasi aktivitas warganya terutama yang berkaitan dengan pemenuhan hajat hidup masing-masing orang.

"Ya karena memang kita tidak bisa mengatakan orang Jogja (DIY) jangan pergi dari Jogja, kan gak bisa. Ataupun juga kita menutup diri (dari pendatang). Yang penting kita bisa beradaptasi," kata Sultan di Kraton Kilen, Kota Yogyakarta, Jumat (2/10/2020).

"Sehingga, dengan kondisi seperti itu bagaimana kita menggunakan protokol kesehatan itu dalam konteks kita beradaptasi dengan corona. Karena corona ini memang gak ada obatnya," ujar Sultan menambahkan.

Baca Juga: Gubernur DIY Sri Sultan HB X Izinkan Perkuliahan Tatap Muka

2. Tak mau takuti warga

Tak Ingin Buat Susah, Sultan Minta Warga Adaptasi di Tengah Pandemik  Ilustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Sultan juga tidak ingin warganya takut mencari nafkah lantaran sederet topik mengenai COVID-19. Apalagi ketika pembicaraan dibesar-besarkan sehingga malah menambah beban pikiran bagi warga.

"Saya tidak mau terlalu berasumsi corona sangat membahayakan sehingga pagi, siang, sore, malam saya harus bicara masalah COVID-19. Sehingga, orang kecil takut mencari sesuap nasi," ujar Sultan. 

"Saya khawatir masyarakat Jogja nanti berada di jalan dan mengatakan 'Bapak Gubernur, kami lapar semua'. Saya nggak mau itu yang terjadi," tegas dia.

3. Ditangani sebagaimana mestinya

Tak Ingin Buat Susah, Sultan Minta Warga Adaptasi di Tengah Pandemik  Infografis Gerakan 3M (IDN Times/Ryann Rezza Ardiansyah)

Pun ketika muncul kasus COVID-19, Sultan menyatakan tinggal ditangani sesuai prosedur. Sekali lagi, ia meminta untuk tak perlu menyikapinya secara berlebihan.

"Lha perkara positif sudah di RS. Jadi, kita jangan terlalu bombastis bicara masalah corona," ucapnya.

Setelah itu pasien tersebut diberi asupan, termasuk vitamin yang cukup. Agar mempercepat proses pemulihan walaupun tetap harus menjalani isolasi dalam jangka waktu tertentu terlebih dahulu.

"Karena Corona itu bagi saya sebetulnya gak perlu obat tapi mudah saja. Asal seseorang mau bersedia berada di rumah ya tidak sakit. Tapi, manusia itu tidak tahan di rumah terus. Nah keluar dari rumah itu karena tidak hati-hati bisa akhirnya positif. Obatnya murah kok, cuma tinggal makan, tidur, makan, tidur. Kalau nggak mau (kena covid). Tapi kan manusia nggak bisa (karena harus mencari nafkah)," paparnya panjang.

Oleh karena itu, upaya di atas harus diikuti pelacakan kontak erat. Maka dari itu, pihaknya telah menginstruksikan pendataan di perhotelan, destinasi wisata, pabrik, hingga lingkungan tinggal agar memudahkan pelacakan apabila muncul kasus penularan.

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3 M : Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 3 M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times.

Baca Juga: Viral Angkringan Kopi Joss Dijejali Pengunjung, Ini Tindakan Satpol PP

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya