Tahun ini Stasiun Tugu Mulai Bersolek

Telan anggaran Rp 850 miliar

Yogyakarta, IDN Times - Pemerintah Kota Yogyakarta berencana mengembangkan kawasan Stasiun Tugu Yogyakarta tahun ini. Proyek ini diperkirakan memakan anggaran sebesar Rp850 miliar.

Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti, menerangkan jika proyek pengembangan ini dilaksanakan guna menyelaraskan perkembangan zaman.

"Ditandai jumlah populasi dan teknologi. Ini menentukan keamanan, kenyamanan dan diawali dengan kemudahan," katanya usai mendiskusikan rencana ini dengan Gubernur dan Sekda DIY, serta PT KAI di Komplek Kepatihan, Selasa (21/5).

Apalagi, dengan adanya operasionalisasi Bandara Kulon Progo, menurut Haryadi, mau tidak mau membuat Stasiun Tugu menjadi titik penghubung bagi penumpang pesawat sebelum menuju ke destinasi akhir.

1. Hidupkan sisi utara stasiun

Tahun ini Stasiun Tugu Mulai BersolekIDN Times/Tunggul Kumoro

Haryadi menjabarkan, kawasan yang menjadi target pengembangan adalah zona A seluas 8 hektare dan luasan bangunan 14,6 hektare.

"Gampangannya itu kalau di Stasiun Tugu sisi timur kan zona drop off, utara-selatan itu kan batasnya 150 meter dengan Kopi Joss (kaki lima), itu kemudian ke arah barat panjangnya 354 meter. Jadi nanti di utara ada pintunya juga," urainya.

Pengembangan kawasan Stasiun Tugu ini, nantinya juga akan penataan lahan para pengusaha mikro atau kaki lima di sana. Rencananya, mereka masuk ke dalam kawasan pengembangan ini. "Jadi penataannya berubah," sebutnya.

Secara arsitektur, bentuk bangunan itu masih akan dibahas lagi. " Intinya, harus memiliki fungsi stasiun, parkir, kawasan zona komersial, termasuk ruang terbuka hijau. Soal detail terus kami matangkan. Harapannya ada kesepakatan antara lima pihak yang berkomitmen dalam kerjasama ini. Yaitu PT KAI, PT Hutama Karya, Kraton, Pemda DIY, dan Pemda Kota Yogyakarta," ujar Haryadi.

2. Jadi proyek pengembangan terpadu

Tahun ini Stasiun Tugu Mulai BersolekIDN Times/Tunggul Kumoro

Wali Kota menyampaikan jika proyek ini ada baiknya segera terlaksana, jika tidak justru akan menghambat sejumlah proyek penataan kota lainnya. Karena masih ada kawasan yang akan dikembangkan, yaitu Stasiun Lempuyangan. 

"Nanti (pengembangan Stasiun Tugu) kita padukan. Sekarang kan Tugu dulu, nanti jadi pelengkap untuk Lempuyangan. Jadi nggak terus proyek stand alone," bebernya.

Oleh karenanya, pihaknya menargetkan agar proyek pengembanan kawasan Stasiun Tugu ini terlaksana tahun 2019 ini juga. "Harapan kami sesudah Lebaran," tegasnya.

3. Telan biaya Rp 850 miliar

Tahun ini Stasiun Tugu Mulai Bersolek2jogja.com

Sementara itu, Direktur Pengembangan dan Investasi PT Hutama Karya, Putut Ariwibowo membeberkan jika proyek pengembangan kawasan Stasiun Tugu ini memakan biaya sebesar Rp 850 miliar. Dengan rincian skema, 30 persen dari PT Hutama Karya dan sisanya pinjaman atau sindikasi bank.

"Kami supporting untuk konsep dan anggaran. Kira-kira kami akan selesaikan 3 tahun. Tapi, kan pemanfaatan stasiun bisa terus berjalan karena tidak terus stasiun ditutup selama proyek ini berjalan," tuturnya.

Ia menyebut sebenarnya ada sekitar 20 hektare lahan yang rencananya dikembangkan. Hanya saja, tingkat urgensi menuntut proyek ini dilaksanakan sesegera mungkin. Mengesampingkan terlebih dahulu rencana yang kiranya berdampak pada relokasi bangunan sekitar.

"Cuma kan yang kira-kira kita bisa cepat ya di daerah 8 hektare tadi. Yang lain nanti kita lihat, apakah kita bisa merelokasi kantor-kantor yang ada. Jadi sementara kita realistis dulu aja, toh Tugu ini harus kita naikkan kapasitasnya. Karena akan menjadi hub untuk komuter menuju bandara dan transportasi jarak jauh," terangnya Putut.

4. Antisipasi munculnya masalah sosial

Tahun ini Stasiun Tugu Mulai BersolekIDN Times/Tunggul Kumoro

Sekda DIY Gatot Saptadi dalam hal ini menyatakan kesiapan pemerintah mendukung proyek ini. Melalui pelaksanaan regulasi yang ada, macam tata ruang, AMDAL dan sebagainya.

Terkait potensi munculnya penolakan, melihat proyek ini juga akan melibatkan penataan lahan para pedagang kaki lima, Gatot menilai itu sebagai hal wajar. "Puas dan tidak puas itu mesti ada, tapi kan ini demi kepentingan yang lebih besar. Tugas pemerintah juga mensosialisasikan konsepnya," imbuh dia.

Ke depan, katanya akan ada ruang diskusi untuk ini. Ia pun meyakini dari Pemkot sudah punya rencana. "PKL mau ke mana pasti kan ditawarkan," lanjutnya.

"Luasannya itu, tampaknya cukup (untuk menampung PKL). Mereka tidak perlu khawatir. Tapi ya jangan terus nambah-nambah. Jadi untuk semua yang sudah terdaftar," sahut Haryadi menambahkan.

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya