Surya Paloh Sebut Nasdem Tak Akan Sodorkan Nama Untuk Menteri

Kecuali presiden yang minta

Bantul, IDN Times - Partai Nasional Demokrat (Nasdem) menyatakan tak akan mengajukan nama untuk dicalonkan sebagai menteri dalam kabinet baru Joko Widodo.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh. "Nah itu gak boleh (menyodorkan nama). Kenapa menyodorkan nama kalau gak ada alasan?" ujarnya saat dijumpai di salah satu rumah makan di Bantul, Selasa (30/7). 

1. Pemilihan menteri merupakan hak prerogatif presiden

Surya Paloh Sebut Nasdem Tak Akan Sodorkan Nama Untuk MenteriIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Pasalnya, Surya mengatakan bahwa pihaknya memahami kalau menentukan menteri itu hak prerogatif presiden. Artinya, mutlak tak dapat diganggu-gugat pihak lain, termasuk parpol.

"Jadi bukan partai-partai politik yang memiliki hak itu. Walaupun parpol itu mengusungnya, jadi kalau kita usung ya kita usung benar, kita dukung. Kita perjuangkan, itu konsistensi, apapun alasannya," ujar dia.

2. Akan memberi nama jika diminta

Surya Paloh Sebut Nasdem Tak Akan Sodorkan Nama Untuk MenteriIDN Times/Tunggul Kumoro

Suryo mengatakan ada sikap ewuh pakewuh dalam partai Nasdem. "Jadi ewuh-pekewuhnya, budaya kultur kita. Di tengah-tengah era kebebasan yang super bebas ini, izinkanlah Nasdem tetap mau menganutnya, sedikitlah," ujarnya.

Hanya saja, jika presiden sendiri yang meminta, pihaknya akan menyodorkan nama-nama untuk dicalonkan sebagai menteri. Namun hingga saat ini Jokowi belum meminta nama dari Nasdem. " Belum diminta," akunya. 

3. Tak ada target kursi di kabinet

Surya Paloh Sebut Nasdem Tak Akan Sodorkan Nama Untuk MenteriDok. Istimewa / Pemprov NTB

Selain itu, Suryo menegaskan pihaknya tidak menargetkan jumlah atau posisi kursi tertentu dalam kabinet Jokowi periode 2019-2024 nanti. 

"Makanya kita harus terus menerus bisa konsisten dengan pikiran-pikiran kita, bahwa apa yang diyakini dengan pemahaman Nasdem, di dalam menyusun policy dan kebijakan, termasuk mengisi kabinet dengan sistem presidential ini adalah presiden yang memiliki hak prerogatif," tegasnya.

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya