Simulasi Protokol New Normal Sektor Pariwisata di DIY Siap Digelar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berencana melakukan simulasi penerapan prosedur operasional standar (SOP) new normal selama masa pandemi COVID-19.
"Minggu depan Insyaallah sudah kita lakukan simulasinya," kata Kepala Dinas Pariwisata, Singgih Rahardjo ketika dihubungi, Jumat (5/6).
Simulasi wacananya berlaku di lingkup internal saja. Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait bersama mitra kerjanya. Tepatnya, menuju periode uji publik.
Baca Juga: Peneliti UGM Nilai Penerapan Herd Immunity Sangat Berisiko
1. Masih finalisasi
Singgih mengatakan, protokol normal baru di sektor pariwisata ini belum bisa ia paparkan detailnya. Meski, rancangannya telah diserahkan ke meja Sekda DIY, Kamis (4/6) lalu.
"Terus terang belum bisa publish ya, karena masih kami lakukan pencermatan. Kemudian, nanti akan disimulasikan dan dievaluasi," paparnya.
2. Masih seputar protokol kesehatan
Dipaparkannya, SOP new normal ini masih berkutat di panduan aktivitas di masa pandemi yang berpegang pada protokol pencegahan penularan COVID-19.
"Pada prinsipnya, secara umum baik itu pengelola, kemudian wisatawan itu pasti tiga hal itu standar pasti harus dipenuhi. Yaitu, masker, hand sanitizer, dan physical distancing. Itu wajib umumnya," kata Singgih.
Sementara untuk wajib khususnya berbeda-beda tiap hotel, restoran, atau destinasi wisata yang satu dengan yang lain.
"Umpamanya, hotel bintang yang ada liftnya itu dipastikan kapasitas dalam lift itu memenuhi physical distancing. Yang biasanya diisi orang enam atau delapan, maka diisi empat orang yang tidak berhadap-hadapan," ujar Singgih mencontohkan.
3. Implementasi bertahap
Menurut Singgih, penerapan SOP ini bakal diemplementasikan ketika benar-benar sudah matang. Artinya, sektor pariwisata belum akan beroperasi jika protokol normal baru belum dipastikan.
"Kan Ngarso Dalem (Sri Sultan HB X) sudah menyampaikan, jangan tergesa-gesa. Harus disiapkan secara matang, harus hati-hati," imbuh Singgih.
Namun, untuk proses pematangannya tidak menunggu lima kabupaten/kota se-DIY siap semuanya. Simulasi atau pengujian nantinya bisa dilakukan bersama satu atau dua daerah saja. Lantaran, menyelaraskan SOP dengan SDM maupun fasilitas di tiap-tiap lokasi memang butuh waktu.
"Tapi, kalau uji publiknya nanti. Tetap sebelum tanggal 30 Juni 2020," tandasnya.
Baca Juga: Peneliti UGM Ingatkan Pemerintah Terlalu Cepat Terapkan New Normal