Sewindu UUK DIY, Sultan: Desa Jadi Modal Kuat untuk Pulih dari Pandemi

Sultan mengapresiasi desa yang terus berkembang lewat UUK

Yogyakarta, IDN Times - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memperingati delapan tahun disahkannya Undang-undang Keistimewaan (UUK) pada hari ini, Senin (31/8/2020).

Peringatan sewindu UUK ini diperingati dengan tema besar 'Mengolah Kritik dan Menata Desa sebagai Basis KeIstimewaan DIY'.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sapa aruh sewindu UUK di Bangsal Pagelaran, Keraton Yogyakarta menyinggung perihal potensi desa, yang bahkan bisa jadi modal kuat pulih dari situasi pandemi COVID-19.

Baca Juga: Wadul ke Mahfud, Butet Kecewa Cara Salah Satu Menteri Maknai Seniman

1. Potensi desa yang terus berkembang

Sewindu UUK DIY, Sultan: Desa Jadi Modal Kuat untuk Pulih dari PandemiGubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Menkopolhukam Mahfud MD dalam acara peringatan delapan tahun Undang-undang Keistimewaan (UUK), Senin (31/8/2020)IDN Times/Tunggul Damarjati

Sultan mengungkap, delapan tahun UU Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY telah memicu perkembangan potensi desa. Berlandaskan Urusan Perangkat Daerah UUK DIY, maka UU Desa menjadi lebih spesifik.

Melalui UU Otonomi Desa Nomor 6 Tahun 2014, desa memiliki kewenangan mengatur cara dan mengurus rumah tangganya sendiri sehingga ada yang berkembang menjadi lebih baik.

"Saya bersyukur dan mengapresiasi, karena di DIY banyak Desa berkembang dalam berbagai bentuk, sehingga menjadi kuat, maju, mandiri, kredibel, dan demokratis. Misalnya ada Desa Budaya, Desa Wisata, Desa Mandiri Energi, Desa Mandiri Pangan dan sebagainya," tutur Sultan.

Lanjut Sultan, kondisi ini bisa jadi landasan dalam pelaksanaan tata kelola desa yang transparan dan akuntabel. Modal awal menuju tatanan masyarakat baru dan bahkan bisa mengejar kemajuan perkotaan saat menerapkan strategi 'Desa Mengepung Kota'.

"Niscaya desa akan menjadi sentra pertumbuhan," tutur Raja Keraton Yogyakarta tersebut.

2. Modal bangkit dari situasi pandemik COVID-19

Sewindu UUK DIY, Sultan: Desa Jadi Modal Kuat untuk Pulih dari PandemiGubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Menkopolhukam Mahfud MD dalam acara peringatan delapan tahun Undang-undang Keistimewaan (UUK), Senin (31/8/2020). IDN Times/Tunggul Damarjati

Menurut Sultan, kekuatan tatanan masyarakat desa adalah hasil pergulatan panjang dari sejarah pengalaman, kesemestaciptaan, pengetahuan, dan ketuhanan yang mewujud sebagai Nusantara. Sekaligus, falsafah kebudayaan bangsa tercermin lewat akal budi, sikap, dan perilaku hidup sehari-hari.

"Dengan menimbang situasi pandemi COVID-19, kekuatan Desa harus menjadi modal utama dalam mewujudkan tatanan Indonesia Baru yang berkeadilan sosial, berdikari secara ekonomi, berdaulat secara politik serta bermartabat secara kebudayaan," papar Ngarso Dalem.

Sultan melanjutkan, siasat kebudayaan tak lupa harus didorong untuk mewujudkan Kemandirian Desa, di mana Keistimewaan DIY diharapkan mampu menjawab tantangan tersebut. Dengan tercukupinya kebutuhan sandang, papan, pangan serta pendidikan sebagai wujud kesejahteraan warga.

"Dari Desa, KeIstimewaan harus mendorong pendirian Desa Mandiri Budaya (DMB)," tutup Ngarso Dalem.

3. Mengolah kritik

Sewindu UUK DIY, Sultan: Desa Jadi Modal Kuat untuk Pulih dari PandemiGubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Menkopolhukam Mahfud MD. IDN Times/Tunggul Damarjati

Masih terkait tujuan dari peringatan sewindu UUK ini, Sultan mengingatkan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar berlapang dada terhadap kritisi-konstruktif masyarakat. Birokrasi di DIY masih dianggap kurang membuka ruang dialog aspiratif, walaupun juga tidak dinilai anti kritik.

"KeIstimewaan DIY itu toh disangga sinergi Tiga Pilar: 'Kaprajan-Kampus-Kampung'. Kampung adalah representasi masyarakat segala lapisan, maka bukankah kritik itu bisa kita tempatkan dalam lingkup keluarga sendiri sebagai oto-kritik?," ucapnya.

Sri Sultan mengingatkan pemerintah sudah mengeluarkan Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik yang jadi landasan soal transparansi dan akuntabilitas.

"Meski demikian, saya masih sering mendengar kritik masyarakat. Namun, hendaknya kritik itu harus diterima oleh OPD terkait dengan penuh kebesaran hati. Itulah sifat dari samudra, satu dari delapan unsur alam semesta dalam Kepemimpinan Jawa, Hastha-Brata. Dengan berpikir jernih kita bisa mengolah kritik untuk menemukan inti persoalan berikut aternatif solusinya," katanya.

Dia menegaskan, pusat dari pelayanan publik adalah rakyat bukan lagi pejabat. Ironisnya, budaya melayani ini belum merasuk menjadi sikap, karena mindset umumnya ASN masih beranggapan, Pejabat adalah pusat kekuasaan.

Seringkali muncul jawaban yang terkesan defensif dari ASN ketika menghadapi persoalan di masyarakat, kata Sultan. 

"Padahal, rakyat berhak menuntut pertanggungjawaban publik atas kualitas layanan pemerintah. Bukankah juga kita mengenal budaya pepe, tradisi kawula berjemur diri di Alun-Alun Utara menunggu Sultan menjawab keluhannya," tutupnya.

4. Maksud UUK

Sewindu UUK DIY, Sultan: Desa Jadi Modal Kuat untuk Pulih dari PandemiMenkopolhukam Mahfud MD dalam acara peringatan delapan tahun Undang-undang Keistimewaan (UUK), Senin (31/8/2020). IDN Times/Tunggul Damarjati

Acara peringatan delapan tahun UUK dihadiri Menkopolhukam Mahfud MD. Di sana ia hadir sebagai perwakilan Parampara Praja DIY atau Dewan Penasihat Keistimewaan DIY.

Keistimewaan, kata Mahfud, diberikan kepada DIY agar bisa merawat hal-hal tertentu yang sifatnya istimewa. Antara lain, pengisian jabatan, kedudukan, tugas, dan wewenang Gubernur dan Wakil Gubernur, kelembagaan Pemda DIY, kebudayaan, pertanahan serta tata ruang.

"Selama ini negara sudah menyediakan anggaran khusus yang disebut dana keistimewaan. Itu bisa digunakan sebanyak-banyaknya untuk meningkatkan kinerja pemerintahan Yogyakarta dari sudut keistimewaan," jelas Mantan Ketua MK itu.

Mahfud menilai, sewindu terakhir sudah tidak ada hal prinsip yang perlu dibenahi dalam UU Keistimewaan. Cuma pelaksanaannya, khususnya dari segi kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM).

"Saya ucapkan selamat [untuk DIY]," cetusnya.

Baca Juga: Mahfud MD: Indonesia Hampir Dipastikan Resesi

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya