Polda DIY Klaim Angka Kriminalitas Menurun, Seberapa Banyak?

Jumlah kasus yang tuntas juga lebih banyak

Sleman, IDN Times - Angka kriminalitas di seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2019 ini diklaim menurun dibandingkan 2018 lalu.

Hal itu terungkap melalui laporan akhir tahun 2019 Polda DIY yang disampaikan Jumat (27/12).

Baca Juga: Polda DIY Geledah Rumah di Gunungkidul, Sita Pedang dan Senapan Angin

1. Jumlah kasus turun 19,4 persen

Polda DIY Klaim Angka Kriminalitas Menurun, Seberapa Banyak?Kapolda DIY memimpin jumpa pers laporan akhir tahun 2019, Jumat (27/12). (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Kapolda DIY, Irjen Pol Asep Suhendar menyebut bahwa tahun lalu tercatat ada 5.046 kasus di wilayah hukum Polda DIY. Sedangkan tahun ini tercatat hanya 4.292 kasus.

"Mengalami penurunan 754 kasus atau 19,4 persen," ungkap Asep Suhendar saat jumpa pers akhir tahun 2019 di Gedung Serba Guna, Mapolda DIY.

2. Angka kasus tuntas juga naik

Polda DIY Klaim Angka Kriminalitas Menurun, Seberapa Banyak?IDN Times/Sukma Sakti

Asep melanjutkan, bahwa dari 4.292 kasus kriminalitas tercatat selama 2019, 2.775 di antaranya berhasil diselesaikan.

Lagi-lagi, angka ini meningkat apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Yakni, cuma 2.357 kasus.

"Secara umum selama 2019 Yogyakarta dalam keadaan aman dan kondusif. Walaupun ada beberapa potensi gangguan maupun gangguan nyata, (namun) dapat diatasi bersama-sama," sebut Asep.

3. Kasus penyalahgunaan narkoba paling banyak

Polda DIY Klaim Angka Kriminalitas Menurun, Seberapa Banyak?ilustrasi narkoba (IDN Times/Yuda Almerio)

Dilihat dari jenisnya, kata Asep menambahkan, kejahatan konvensional masih mendominasi selama 2019 ini, yakni dengan 3.275 kasus.

Sementara kejahatan transnasional ada 548 kasus, disusul jenis kejahatan terhadap kekayaan negara berjumlah 19 kasus.

Untuk bentuk kejahatannya, paling banyak adalah kasus penyalahgunaan narkoba. Jumlahnya mencapai 499 kasus dan kasus pencurian dengan pemberatan mengikuti di belakangnya, sebanyak 429 kasus.

Kemudian, kasus pencurian kendaraan bermotor 364 kasus, lalu kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) 121 kasus, aniaya berat 80 kasus, perkosaan 7 kasus, dan paling jarang yaitu pembunuhan, hanya 3 kasus.

"Secara kualitas, pada dasarnya masih terkendali dan kondusif. Meskipun secara kuantitas masih ada kasus-kasus yang mengalami peningkatan," pungkas Asep.

Baca Juga: Pengakuan Kakak Kembar Ayu, Adiknya Kerap Cekcok dengan Suami

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya