Pesepeda di Sleman Diduga Disiram Soda Api, Pakaian Korban Rusak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Aksi dugaan kasus penyiraman soda api terjadi di Sleman. Korbannya, adalah seorang pesepeda yang tengah melintasi Jalan Palagan, Ngaglik.
Peristiwa ini sempat viral di media Twitter oleh akun @Biskims, Kamis (29/10/2020) kemarin.
1. Diduga disiram menggunakan cairan soda api
Akun tersebut menuliskan peristiwa penyiraman terjadi pada Kamis, kurang lebih pukul 06.00 WIB. Korbannya adalah seorang perempuan yang sedang bersepeda bersama 2 rekannya.
"Bagi teman-teman pesepeda di Jogja harap berhati-hati. Tadi jam 6 pagi, salah seorang pesepeda terkena siraman (diduga soda api) di sekitaran jalan palagan. Belum diketahui motivnya, tapi harus tetap waspada. @PoldaJogja tolong ditindak pak," tulis akun tersebut.
Dua buah foto turut disertakan oleh pemilik akun tersebut. Gambarnya, pakaian pesepeda melepuh usai terkena cairan yang diduga soda api. Goweser yang menjadi korban juga merasa merasa kulitnya panas setelah terkena siraman cairan.
Baca Juga: Aktivitas Merapi Meningkat, Wisata Kemah di Bukit Klangon Ditutup
2. Polres Sleman belum menerima laporan
Kasat Reskrim Polres Sleman, AKP Deni Irwansyah ketika dikonfirmasi menjelaskan pihaknya belum menerima laporan mengenai hal ini, tapi pihaknya akan memantau peristiwa ini.
"Kalau monitor kejadian itu, saya monitor. Terkait laporannya belum kita terima di Polres, gak tau kalau di Polsek," kata Deni saat dihubungi Jumat (30/10/2020).
Deni melanjutkan pihaknya telah melakukan komunikasi jarak jauh dengan korban. Tujuannya, mendalami keterangannya terkait ciri-ciri terduga pelaku.
"Kendaraan yang digunakan atau hal lain yang spesifik pelaku ini," lanjut dia.
Polisi juga akan menggali informasi dari para saksi di lapangan serta dengan keterangan yang dibeberkan korban.
3. Waspada bersepeda di tempat sepi
Deni pun mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati kala bersepeda di tempat sepi. Ia menyarankan jangan nekat gowes sendirian.
"Jangan bersepeda sendiri, paling tidak berdua atau bertiga. Satu sama lain harus mengawasi, jangan terlena dengan kondisi yang sepi, suasana nyaman, tapi potensi kerawanan kriminal tetap ada," tandasnya
Baca Juga: Ucapan Natal Diprotes, Pengelola Museum Sonobudaya Anggap Salah Paham