Pemkot Yogyakarta Bakal 'Kejutkan' Warga dengan Rapid Test

Dilakukan secara acak tanpa diumumkan terlebih dulu

Yogyakarta, IDN Times - Pemerintah Kota Yogyakarta dalam waktu dekat akan melaksanakan rapid diagnostic test (RDT) atau rapid test bagi warganya.

Rencananya, tes cepat ini akan diselenggarakan secara acak di tempat-tempat umum seperti pasar tradisional, pusat perbelanjaan, hingga kafe.

Baca Juga: Sleman akan Lakukan Rapid Test untuk Pedagang Pasar dan 2.100 Warga  

1. Siapkan 250 RDT kit

Pemkot Yogyakarta Bakal 'Kejutkan' Warga dengan Rapid TestWakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di Kompleks Kepatihan. IDN Times/Tunggul Damarjati

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, rapid test dilakukan dalam beberapa tahap. Sebagai awalan, akan menyasar para pedagang di pasar tradisional yang tersebar di Kota Yogyakarta.

"Ada 250 rapid test dan hanya sekali rapid test, jika reaktif langsung akan dilakukan uji swab," kata Heroe yang juga Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta tersebut.

Heroe menekankan, RDT tahap awal memang baru menargetkan kelompok pedagang saja. Ketika ada temuan kasus, baru dilanjutkan penelusuran terhadap para pengunjung pasar. Polanya mirip ketika Pemerintah Kabupaten/Kota di DIY melacak kasus dari klaster Indogrosir, di mana semua diawali dari tes cepat terhadap karyawan pusat perbelanjaan itu.

2. Mendeteksi sebaran kasus corona di Yogyakarta

Pemkot Yogyakarta Bakal 'Kejutkan' Warga dengan Rapid TestIlustrasi Rapid Test (Dok. Satpol PP Jakarta Barat)

Lebih jauh, Heroe menjelaskan bahwa RDT acak ini diselenggarakan untuk melihat sebaran COVID-19 di Yogyakarta. Dilihat apakah sudah melandai atau masih aktif melalui sampel yang diperoleh.

"Jadi rapid test acak ini juga upaya untuk memastikan bahwa tidak ada sebaran atau kasus yang belum muncul atau kasus yang selama ini tidak terdeteksi di masyarakat. Ini adalah upaya meyakinkan bahwa Kota Yogya memang sudah sangat landai dan tidak ada kasus dari klaster baru," paparnya.

Sebab, jika melihat kasus dan angka-angka COVID-19 di Kota Yogyakarta akhir-akhir ini perkembangan sangat landai. Tidak diketemukan kasus baru.

Sepenuturannya, penambahan kasus positif hanya berdasar hasil uji swab salah seorang pasien dalam pengawasan (PDP). "Artinya di luar yang ada dalam daftar kasus ODP (Orang Dalam Pemantauan), PDP dan konfirm positif tidak muncul lebih dari dua minggu ini. Saat ini kasus terkonfirmasi positif ada 8, PDP 11 dan ODP 63," urainya.

"Tambahan satu kemarin adalah hasil swab kasus PDP, yang istrinya juga sudah dinyatakan konfirm positif dua hari sebelumnya, karena ada perjalanan dari Surabaya, pertengahan Mei yang lalu," sambung Heroe panjang.

3. Waktu dan tempat masih dirahasiakan

Pemkot Yogyakarta Bakal 'Kejutkan' Warga dengan Rapid TestIlustrasi rapid test. (IDN Times/Mia Amalia)

Dikatakannya, untuk nama-nama lokasi RDT yang diselenggarakan dengan menggandeng tim ahli epidemiologi UGM ini sengaja tidak disebutkan. Pasalnya, dikhawatirkan memicu kehebohan dan membuat target pengumpulan sampel tak tercapai.

"Untuk melangkah di mal, kafe dan resto, tempat dan jumlah belum ditetapkan. Waktu pelaksanaan belum ditentukan. Masih menunggu angka sampel yang akan diambil berapa rapid test," tandasnya.

Baca Juga: Cuma Satu Pintu Masuk, Ratusan Calon Penumpang di Bandara YIA Menumpuk

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya