Menperin Resmikan Studio Pengembangan Industri Batik di Yogyakarta

Demi tingkatkan inovasi dan digitalisasi

Yogyakarta, IDN Times - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meresmikan Studio Pengembangan Industri Batik Indonesia yang berlokasi di Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB), Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Rabu (19/5/2021).

Sebelum meresmikan studio tersebut, Agus terlebih dahulu meninjau fasilitas dan kreasi dari BBKB. Termasuk melihat berbagai inovasi produk seperti batik antibakteri, antikusut, maupun teknologi batik analyzer.

Agus menyempatkan diri melihat kinerja presisi mesin batik cap kepunyaan balai. Serta metode pewarnaan inkonvensional yang mampu dipakai mencelup kain lebih dari dua meter.

Baca Juga: Tutup Usia, Profil Singkat Wimar Witoelar Mantan Jubir Gus Dur

1. Resmikan learning center

Menperin Resmikan Studio Pengembangan Industri Batik di YogyakartaPeresmikan Studio Pengembangan Industri Batik Indonesia di Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB), Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Rabu (19/5/2021). (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Selepas peresmian, Agus menyatakan, Studio Pengembangan Industri Batik Indonesia nantinya akan memiliki peran masif menumbuhkan kembali dunia industri yang terpukul pandemi Covid-19 melalui serangkaian program yang dihadirkan.

"Kita tidak kalah dengan pandemi, tetap semangat, kita tetap melaksanakan apa yang disebut dengan learning center yang baru saya resmikan," kata Agus di Balai Besar Kerajinan dan Batik.

Studio ini sendiri sebenarnya sudah aktif berjalan setahun belakangan. Diklaim Agus, hampir sebelas ribu orang yang berpartisipasi dalam program learning center.

"Kita berikan pendidikan bagaimana menjadi pembatik yang baik dan juga Kementerian Perindustrian memberikan asistensi dan mendukung dan membantu agar produk-produk dari batik ini bisa mendapatkan sertifikasi SNI," papar Agus.

2. Dorong sertifikasi industri batik

Menperin Resmikan Studio Pengembangan Industri Batik di YogyakartaPeresmikan Studio Pengembangan Industri Batik Indonesia di Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB), Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Rabu (19/5/2021). (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Sertifikasi SNI, lanjut Agus, bertujuan untuk meningkatkan standar kualitas dari suatu produk. Terkhusus batik, agar bisa bersaing dengan produk-produk impor.

"Keunggulannya (batik Indonesia) dari desainnya jauh lebih menarik, lebih kaya. Kita bisa lihat dari seluruh daerah di Indonesia mereka punya ciri khas masing-masing dalam batiknya. Ini kekayaan luar biasa," pungkasnya.

3. Digitalisasi industri batik

Menperin Resmikan Studio Pengembangan Industri Batik di YogyakartaPeresmikan Studio Pengembangan Industri Batik Indonesia di Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB), Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Rabu (19/5/2021). (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Sementara Plt Kepala BBKB, Titik Purwati Widowati, mengatakan studio dan pusat pelatihan membatik ini memang didedikasikan untuk kebangkitan industri. Programnya meliputi pelatihan, seminar, atau pemaparan produk balai, dan semuanya diselenggarakan secara daring.

"Semua by online. Pesertanya dari seluruh Indonesia. Bahkan ada yang dari Belgia, Prancis, tapi rata-rata mereka adalah pengamat, pemerhati, pelaku bidang kerajinan batik," kata Titik.

Dari situ, pemanfaatan studio maya ini bisa disesuaikan dengan materi yang dibagikan kepada para peserta pelatihan. Tak jarang mereka dilibatkan dalam proses pembuatan inovasi dari BBKB.

Terlebih saat ini pemanfaatan motif batik telah merambah ke desain sajadah, masker, bed cover, dekorasi rumah, dan lain sebagainya. Ia menyebut ekspor kain batik justru meningkat di kala masa pandemik Corona.  

"Pak Menteri sangat senang karena ini merupakan upaya digitalisasi. Karena kerajinan dan batik itu kan seolah-olah industri yang statis. Tapi dengan adanya (studio) ini kita bermain dengan digital, digitalisasi 4.0," urai Titik.

"Karena kami juga ada batik analyzer, digital katalog batik, digital katalog zat warna alam. Dan ini semua dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional. Apalagi batik itu harus lestari dan dijaga," tandasnya.

Baca Juga: TKA Berdatangan ke Indonesia, Dosen UGM: Dampak UU Cipta Kerja 

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya