Mati Suri, Tiga Perguruan Tinggi Swasta di Yogyakarta Ditutup

Jadi momentum untuk memotivasi PTS lain

Yogyakarta, IDN Times - Tiga perguruan tinggi swasta (PTS) di Yogyakarta resmi ditutup karena dinilai tak layak beroperasi. Menanggapi adanya hal tersebut, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengkubuwono X menyatakan tidak keberatan.

"Nggak ada masalah. Itu kan ada pertimbangannya sendiri. Tapi kalau memang nggak ada mahasiswa ya mau apa. Itu kan wewenang ada di Kopertis," katanya, Jumat (17/5).

Ketiga kampus mati suri yang dimaksud itu sendiri, menurut Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2Dikti) Wilayah V, Kamis (16/5), adalah Akademi Maritim Ganesha, Akademi PIRI dan Akademi Komunikasi Yogyakarta.

Penutupan dilakukan karena jumlah mahasiswa dan dosen yang kian berkurang. Adapun situasi finansial yayasan yang menaungi diketahui makin tak sehat.

1. Momentum PTS untuk menjadi lebih baik

Mati Suri, Tiga Perguruan Tinggi Swasta di Yogyakarta DitutupIDN Times/Nindias Khalika

Sri Sultan mengamini jika penutupan perguruan tinggi swasta yang mati suri ini disebut sebagai ajang bagi kampus lain motivasi diri. Agar masing-masing mau meningkatkan kualitasnya.

"Tak hanya kualitas ya, tantangannya kan di Jogja sendiri sudah terjadi kompetisi antar kampus. Sekarang, kampus-kampus ini kan sudah lebih berkembang lagi," katanya.

Situasi di mana kampus di Yogyakarta kekurangan mahasiswa, kata Sri Sultan, juga pernah terjadi pada saat masa awal otonomi daerah. Namun, karena membaiknya mutu produk, para pelajar baru pada akhirnya berdatangan kembali.

"Nah, sekarang tinggal bagaimana tantangan itu bisa dilakukan. Dalam arti, tidak hanya berkualitas tidak hanya pada pelajarannya, tapi teknologi. Mungkin dengan komputer cukup. Fasilitas ini yang jadi nilai lebih. Kompetensi SDM juga perlu," pungkasnya.

Baca Juga: Kerja Sama dengan 4 Perguruan Tinggi, PLN Buka Program D4 Ikatan Dinas

2. Tinggal 103 PTS

Mati Suri, Tiga Perguruan Tinggi Swasta di Yogyakarta DitutupIDN Times/Tunggul Kumoro

Kepala L2Dikti Wilayah V, Periode 2014-2018, Bambang Supriyadi, Kamis (16/5) kemarin, menyebutkan, sudah ada SK untuk penutupan tiga PTS tadi.

"Dari pada dia (PTS) harus ngapusi (membohongi, red) masyarakat, mesakke (kasihan, red). Jadi sekarang yang ada perguruan tinggi dengan program studi berkualitas," katanya.

Dengan ditutupnya tiga kampus ini, jumlah PTS di DIY yang ada saat ini tinggal 103. Kendati demikian, hal tersebut tak lantas membuat target program studi menurun.

"(Jumlah) perguruan tingginya boleh turun, tapi program studi dari dulu hanya 400, sekarang 660-an. Jumlah mahasiswanya juga lebih besar. Seperti bandingan PTS dan PTN (Perguruan Tinggi Negeri). PTS ada 103, PTN cuma 4 atau 5, tapi jumlah mahasiswanya hampir sama," jelasnya.

3. Masih ada PTS miliki akreditasi C

Mati Suri, Tiga Perguruan Tinggi Swasta di Yogyakarta DitutupIDN Times/Abdurrahman

Bambang menyebut, dari kisaran 660 program studi yang dimiliki 103 PTS di DIY, rata-rata telah memiliki akreditasi A hingga B. Menyisakan sekitar 50 program studi saja yang berakreditasi C.

"Dari 103 PTS yang ada, 600 berapa prodi yang C itu tinggal 50 berapa. Kecuali ada 120 (prodi) baru, karena belum dilakukan akreditasi. Tapi 75 persen lebih sekarang sudah A dan B. Itulah mengapa mahasiswa dari luar daerah tertarik belajar di sini," pungkasnya.

Baca Juga: [LINIMASA] Fakta dan Data Arus Mudik Lebaran 2019

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya