KPU Sleman Ajukan Anggaran Rp33 Miliar untuk Pilkada 2020

Untuk logistik dan lain sebagainya

Sleman, IDN Times - Kabupaten Sleman bakal melangsungkan gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada 2020 nanti. Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat mulai bersiap dengan penyusunan program dan anggaran.

Ketua KPU Sleman, Trapsi Haryadi mengatakan, untuk mematangkan gelaran Pilkada tahun depan, pihaknya telah melakukan rapat koordinasi bersama Pemerintah Kabupaten setempat.

"Kita sudah beberapa kali rakor dengan Pemerintah untuk program dan anggaran. Sampai dengan hari ini, kita menyampaikan kepada Pemkab Sleman, kalau kita berbicara angka kita mengajukan Rp33 miliar," ujar Trapsi, saat dihubungi, Jumat (2/8).

1. Untuk logistik dan sebagainya

KPU Sleman Ajukan Anggaran Rp33 Miliar untuk Pilkada 2020IDN Times/Prayugo Utomo

Menurut Trapsi, penyusunan anggaran itu disesuaikan dengan Surat Keputusan (SK) KPU nomor 40, 41, 80, dan 81. Isinya mengatur item-item mana saja yang menjadi program KPU Kabupaten.

"Untuk advokasi hukum, pengadaan logistik, untuk rapat-rapat, bimbingan teknis, dan lain sebagainya," ungkapnya.

"Ada puluhan item dan itu semuanya sudah baku bentuknya dari KPU RI. Besaran anggarannya pasti beda tiap kabupaten/kota karena mengikuti harga standarisasi masing-masing," sambung dia.

Baca Juga: KPUD Bantul Mulai Lakukan Tahapan Pilkada 2020

2. Target Oktober 2019

KPU Sleman Ajukan Anggaran Rp33 Miliar untuk Pilkada 2020IDN Times/Prayugo Utomo

Trapsi melanjutkan, anggaran Rp33 miliar itu baru sekadar diajukan dan masih perlu melewati proses pengkajian oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Sleman.

"Kita targetnya Oktober (2019) itu sudah penandatanganan NPHD (Naskah Perjanjian Hibah Daerah)," tegasnya.

3. Evaluasi seleksi petugas KPPS

KPU Sleman Ajukan Anggaran Rp33 Miliar untuk Pilkada 2020Antaranews.com

Pelaksanaan Pemilu 2019 bisa jadi yang paling disorot selama gelaran pesta demokrasi. Salah satu fenomena yang cukup menyita perhatian adalah meninggalnya 500 orang lebih dan ribuan lainnya jatuh sakit usai menjalankan kewajibannya sebagai lebih petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

Di Sleman sendiri, ada seorang petugas KPPS yang meninggal, ada pula yang sampai mengalami keguguran akibat kelelahan dengan kewajibannya.

Untuk itu pun, Trapsi mengatakan, pihaknya telah melakukan evaluasi. Meski di satu sisi, tugas para petugas KPPS Pilkada Sleman 2020 nanti tak akan seberat Pemilu 2019.

"Terkait dengan syarat kesehatan, itu sudah ada sejak 2019 kemarin dengan melampirkan surat keterangan sehat saat melamar jadi petugas KPPS. Di 2020 akan tetap mendasarkan pada itu, kemudian hasil evaluasi dari kemarin memperkuat bahwa surat keterangan sehat ini penting," pungkasnya.

Baca Juga: PDIP Buka Peluang Usung Putra Jokowi di Pilkada Solo

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya