Khawatir Aktivitas Guguran Merapi, Puluhan Warga Turgo Mengungsi

Mereka juga trauma dengan erupsi 2010

Sleman, IDN Times - Puluhan warga kategori kelompok rentan asal Turgo, Purwobinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, tidur di SD Sanjaya Tritis, pada Kamis (21/1/2021) malam.

Mereka memilih mengungsi karena khawatir akan aktivitas guguran pada Gunung Merapi.

Baca Juga: Ini Bahaya Erupsi Efusif Merapi Versi Kepala Pusat Studi Bencana UGM 

1. Trauma erupsi 2010

Khawatir Aktivitas Guguran Merapi, Puluhan Warga Turgo MengungsiWarga Turgo, Purwobinangun, Pakem, Sleman, yang tidur di SD Sanjaya Tritis, Kamis (21/1/2021) malam. IDN Times/Tunggul Damarjati

Kepala Seksi Mitigasi Bencana BPBD Sleman Joko Lelono mengatakan, para warga ini selain khawatir juga merasa trauma akan peristiwa erupsi Merapi yang terjadi pada 2010 silam.

"Terutama kelompok rentan yang mungkin merasa trauma akhirnya oleh warga setempat diungsikan ke SD Sanjaya Tritis," kata Joko, Jumat (22/1/2021).

Para warga difasilitasi oleh satuan perlindungan masyarakat (Satlinmas) dusun Turgo untuk menginap di SD Sanjaya Tritis. Dibantu relawan dan jajaran Basarnas.

2. Pulang lagi karena belum ada arahan mengungsi

Khawatir Aktivitas Guguran Merapi, Puluhan Warga Turgo MengungsiPuluhan warga kategori kelompok rentan asal Turgo, Purwobinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, tidur di SD Sanjaya Tritis, pada Kamis (21/1/2021) malam. IDN Times/Tunggul Damarjati

Evakuasi warga Turgo ini, menurut Joko, bersifat mandiri. Lantaran, sejauh ini belum ada instruksi dari pemerintah buat mereka untuk mengungsi.

Tak seperti para pengungsi dari Kalitengah Lor, Glagaharjo, warga Turgo masih diperbolehkan kembali ke kediaman masing-masing. Mengingat pemukiman mereka berada di jarak aman sesuai rekomendasi BPPTKG.

"Warga Turgo balik lagi ya ke rumahnya masing-masing. Tidak seperti di Glagaharjo. Kalau di Glagaharjo itu kan memang sudah ada instruksi untuk mengungsi. Kalau di Turgo ini kan tidak ada instruksi untuk mengungsi," ucap Joko.

Kendati, para warga Turgo yang bermalam di SD Sanjaya Tritis tetap memperoleh suplai logistik dari BPBD Sleman melalui posko Pusdalops di Pakem.

3. Sudah turun sejak Rabu malam

Khawatir Aktivitas Guguran Merapi, Puluhan Warga Turgo MengungsiGuguran lava pijar terlihat dari Desa Hargobinangun, Pakem, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (17/1/2021). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

Terpisah, Camat Pakem Suyanto menyebut para warga kelompok rentan ini ternyata sudah sempat bermalam sejak Rabu (20/1/2021) kemarin.

"Iya sejak Rabu dan Kamis malam ini, alasan turun supaya warga kan istilahnya menghendaki supaya merasa aman. Dengan ancaman ke barat daya bisa tidur tenang, hanya tidur malam pagi balik lagi," kata Suyanto.

Pemerintah Kecamatan Pakem sendiri mencatat, ada 47 warga kelompok rentan yang dievakuasi pada Rabu malam ke SD Sanjaya Tritis. Pada Kamis malam jumlahnya bertambah jadi 60 orang.

"Diungsikan sementara ke SD Sanjaya Tritis itu hanya pergeseran. Jadi gedung terdekat di Tritis yakni SD Sanjaya Tritis, berada satu pedukuhan dan dirasa aman, tapi barak di bawah sudah siap sebenarnya," ungkap Suyanto.

Terlepas dari para pengungsi, Suyanto mengimbau agar relawan maupun petugas kebencanaan agar menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19 saat berada di Turgo. Lantaran daerah tersebut sejauh ini masih termasuk zona hijau penyebaran virus.

Suyanto melanjutkan, upaya evakuasi bagi kelompok rentan di malam hari ini akan terus akan dilakukan sambil melihat kondisi maupun situasi terkini Gunung Merapi.

Baca Juga: Awan Panas Guguran Mengarah ke Barat Daya, Status Merapi Tetap Siaga

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya