Keseringan Dipakai, Thermo Gun Petugas di Malioboro Banyak yang Rusak

Dipakai nonstop akibat lonjakan wisatawan

Yogyakarta, IDN Times - Masa pandemik COVID-19 mengharuskan tiap pengunjung Malioboro, Kota Yogyakarta melalui proses pemeriksaan suhu tubuh sebelum memasuki kawasan wisata tersebut.

Hanya saja, belakangan UPT Malioboro melaporkan alat pengecek suhu tubuh berupa thermo gun milik mereka banyak yang mengalami malfungsi alias rusak.

Baca Juga: Ribuan Wisatawan Sesaki Kawasan Malioboro, Jogoboro Kelabakan

1. Thermo gun rusak akibat keseringan dipakai

Keseringan Dipakai, Thermo Gun Petugas di Malioboro Banyak yang RusakKepala UPT Malioboro Ekwanto. IDN Times/Tunggul Damarjati

Kepala UPT Malioboro Ekwanto menyebut thermo gun ini biasa dipakai petugas Jogoboro yang menjaga di tiap pintu masuk kawasan Malioboro maupun di zona-zona lain di dalamnya.

Ekwanto mengatakan, thermo gun milik mereka rusak lantaran terlalu sering dipakai.

"Rusak karena non-stop pemakaian, dari bulan Maret," kata Ekwanto kala dihubungi, Selasa (11/8/2020).

Jenis kerusakan beragam. Mulai dari hasil yang tidak akurat bahkan cenderung ngelantur. Sampai mati total.

"Kita belum tahu servisnya ke mana. Kalau tahu tempatnya, kami diinfokan," ujar Ekwanto.

2. Tersisa dua unit yang masih sehat

Keseringan Dipakai, Thermo Gun Petugas di Malioboro Banyak yang RusakWisatawan memadati kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta, Sabtu (8/8/2020) malam. IDN Times/Yogie Fadila

Jumlah unit thermo gun yang mengalami kerusakan, lanjut Ekwanto, cukup banyak. Nyaris semua persediaan yang dimiliki UPT Malioboro malah.

"Stok 10, rusak 8 (unit)," beber Ekwanto.

Kerusakan, kata Ekwanto, bertahap alias tidak di satu waktu. Tapi, memang momennya berdekatan.

"Mungkin karena usia pemakaiannya," katanya.

Hal ini lumrah menurut Ekwanto ketika pihaknya mencatatkan angka kunjungan per hari di kawasan Malioboro di masa pandemi ini sampai 500-600 orang. Belum ketika akhir pekan tiba, bisa sampai 1.000-2.000 orang.

"Penggunaannya (untuk kawasan Malioboro) kan marathon, tidak seperti di tempat-tempat lain seperti rumah sakit atau di mana," tuturnya.

3. Optimalkan pemindaian QR Code

Keseringan Dipakai, Thermo Gun Petugas di Malioboro Banyak yang RusakWarga melintasi spanduk wajib bermasker di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta, Kamis (11/6). IDN Times/Tunggul Damarjati

Menyisakan dua unit thermo gun, UPT Malioboro memilih pengoptimalan penjagaan di area pintu masuk Malioboro. Tepatnya di Hotel Ina Garuda untuk yang di sisi timur, dan Hamzah Batik di sisi barat.

Pemeriksaan suhu tubuh pada zona-zona di antara dua titik tersebut, sementara ini ditiadakan. Namun, dikonsentrasikan pada pengawasan tahap pemindaian QR Code bagi setiap pengunjung

"Kita maksimalkan pengunjung memindai QR Code saja," katanya.

Pemindaian QR Code bagi pengunjung ini sebagaimana diketahui, sifatnya wajib. Tujuannya, memudahkan proses pelacakan kasus manakala muncul kasus penularan virus SARS-CoV-2 di lokasi tersebut.

Ekwanto melanjutkan bahwa problem ini sudah dilaporkan ke pihak Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta selaku pemilik wewenang pengadaan thermo gun. Ke depan, barang akan kembali diadakan namun bukan model thermo gun.

"Modelnya dengan layar, jadi wajah menghadap ke layar langsung ketahuan suhunya. Tapi, nunggu pembelian yang baru sehingga Jogoboro tidak terlalu dekat dengan pengunjung kita," sebutnya.

Pihaknya pun berharap alat itu sudah bisa dikirimkan ke lapangan dalam waktu dekat ini. Atau paling tidak cadangan thermo gun yang ada untuk saat ini.

Pasalnya, momen libur panjang menanti di ujung pekan ini. "Mudah-mudahan sudah jadi (pengukur suhu), karena sudah beberapa minggu lalu," tandasnya.

Baca Juga: Pembatasan Malioboro Dimulai, Pindah Zona Pengunjung Wajib Scan HP

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya