Temuan TPF, Kepsek dan Guru Terlibat Bocorkan Soal ASPD di SMP Sleman

Bagaimana motif dan cara mereka membocorkan soal?

Yogyakarta, IDN Times - Tim Pencari Fakta (TPF) bentukan Dinas Pendidikan dan Olahraga (Disdikpora) DIY memastikan adanya kebocoran soal Asesmen Standarisasi Pendidikan Daerah (ASPD) 2021 sebagai pengganti ujian nasional (UN) di SMPN 4 Depok, Sleman.

Kepastian ini didapat usai dilakukan investigasi terhadap laporan adanya kebocoran soal ASPD mata pelajaran matematika yang diujikan kepada kelas IX, Selasa (6/4/2021) lalu.

"Telah terjadi kebocoran soal matematika paket 1 dan kebocoran tersebut terlokalisir di SMP 4 Depok Sleman," kata Kepala Disdikpora DIY, Didik Wardaya, di kantor Disdikpora DIY, Selasa (13/4/2021).

Baca Juga: Oknum Guru Sleman Diduga Bocorkan Soal ASPD, Disdikpora DIY Bentuk TPF

1. Gara-gara kepala sekolah dan seorang guru

Temuan TPF, Kepsek dan Guru Terlibat Bocorkan Soal ASPD di SMP SlemanTPF dari Disdikpora DIY membeberkan temuannya terkait kebocoran soal ASPD di kantor Disdikpora DIY, Selasa (13/4/2021). IDN Times/Tunggul Damarjati

Didik mengatakan, TPF telah mendapat bukti jika kebocoran bermula dari tindakan kepala sekolah serta guru pelajaran matematika di SMPN 4 Depok. Masing-masing berinisial LL dan SH.

"Bermula dari keteledoran kepala sekolah serta guru pelajaran matematika di SMP 4 tersebut. Sifatnya terlokalisir, tidak menyebar ke sekolah-sekolah lain terkait kebocoran tersebut," katanya.

2. Kronologi bocornya soal

Temuan TPF, Kepsek dan Guru Terlibat Bocorkan Soal ASPD di SMP SlemanIlustrasi WhatsApp. IDN Times/Paulus Risang

Sekretaris II Dewan Pendidikan DIY yang juga bagian dari TPF, Timotius Apriyanto menambahkan, hasil penyelidikan mengungkap secara runtut bagaimana soal ASPD tersebut bisa sampai bocor ke tangan para siswa.

"Pada tanggal 15-16 Maret 2021, diadakan penulisan naskah soal di Hotel Tirta Kencana untuk empat mata pelajaran ASPD 2021," kata Apriyanto.

Kemudian, pada 17-19 Maret 2021, dilaksanakan agenda mengulas soal di Hotel Tirta Kencana bersama tim teknis naskah soal tersebut. Sementara LL ditunjuk sebagai salah seorang anggota dari tim pengulas soal.

"Ada kemungkinan pintu masuk indikasi kebocoran dari tim reviewer yang tergabung dalam WA (WhatsApp) grup tim tersebut. WA grup beranggotakan 18 participant reviewer yang terdiri dari 12 reviewer, dan 6 orang tim teknis," bebernya.

WA grup ini sengaja dibuat demi mempercepat koordinasi antara tim pengulas dan tim teknis yang memiliki tugas merampungkan naskah soal serta mengunggahnya ke server ASPD.

"Sistem ASPD bisa diakses tim reviewer melalui password token yang diatur oleh tim teknis. Jadi sudah sangat aman dari sisi teknologi," katanya.

Namun, dari tiga paket soal tiap mapel tersusun, satu paket pada mapel matematika oleh LL justru dikirimkan kepada guru matematika di sekolahnya dalam bentuk file dokumen.

"Ada pengakuan dari Kepsek SMPN 4 Depok, mengirimkan file dokumen kepada guru matematika," katanya.

3. Bocor lewat belajar daring

Temuan TPF, Kepsek dan Guru Terlibat Bocorkan Soal ASPD di SMP SlemanIlustrasi Belajar Online (IDN Times/Sunariyah)

Hasil penelusuran lalu menguak kebocoran soal terjadi pada proses pembelajaran daring materi ASPD pada 23 Maret 2021, pukul 10.00 WIB oleh SH kepada para siswa-siswinya.

SH membagikan soal pendalaman materi sebanyak 140 soal. Di mana 30 butir soal di antaranya merupakan soal ASPD. Soal tersebut hanya diberikan kepada satu kelas saja, yakni Kelas IX C.

"Metode investigasi kami sangat komprehensif. Salah satunya dengan investigasi digital. Kita bisa melihat dari forensik digital sampai metadata-nya. Kapan file itu dikirimkan. Karena, sempat ada pemeriksaan yang cukup intensif dan panjang," kita Apriyanto.

4. Motif membocorkan soal

Temuan TPF, Kepsek dan Guru Terlibat Bocorkan Soal ASPD di SMP SlemanTPF dari Disdikpora DIY membeberkan temuannya terkait kebocoran soal ASPD di kantor Disdikpora DIY, Selasa (13/4/2021). IDN Times/Tunggul Damarjati

Tim investigasi kemudian menemukan dan menyimpulkan terjadinya unsur pelanggaran kode etik dan pelanggaran pakta integritas oleh LL.

Motif dari LL membocorkan soal ASDP melalui SH, lantaran ingin siswanya mampu menguasai materi ujian sehingga memperoleh nllai yang lebih baik.

"Tindakan itu sangat disayangkan mengingat yang bersangkutan sudah hampir masuk masa pensiun," kata Apriyanto.

Sementara LL disebut telah melakukan pelanggaran kode etik dan pakta integritas, SH dianggap lalai dan melanggar kode etik dalam pelaksanaan ASPD 2021.

5. Kepsek dan guru dinonaktifkan, tes diulang

Temuan TPF, Kepsek dan Guru Terlibat Bocorkan Soal ASPD di SMP SlemanIlustrasi (IDN Times/Aan Pranata)

Apriyanto menambahkan, saat ini pengembangan masih dilakukan terkait kasus kebocoran soal ini. Termasuk guna mendalami motif dari LL.

Sementara tahapan tersebut berlangsung, baik LL maupun SH dinonaktifkan sejak mencuatnya kasus kebocoran soal ini pada 7 April 2021 kemarin sampai penyelidikan dari TPF selesai dilakukan. Adapun pemberian sanksi nantinya menjadi wewenang Dinas Pendidikan Sleman.

"Sedangkan untuk pelaksanaan ASPD 2021 mata pelajaran matematika diulang untuk seluruh kelas IX di SMP N 4 Depok menggunakan paket soal yang baru," tutur Apriyanto.

Disimpulkan pula jika kebocoran soal ini tidak berdampak sistemik sehingga ASPD masih memiliki kredibilitasnya. Dapat dipertanggungjawabkan sebagai alat pemetaan mutu output pendidikan DIY, dan indikator seleksi penerimaan peserta didik.

Baca Juga: Penyebaran COVID-19 Masih Tinggi, Sekolah Tatap Muka di Sleman Ditunda

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya