Keluarga Miskin di DIY akan Diberikan Sembako Selama Satu Bulan 

Diberikan kepada warga miskin yang terdampak COVID-19

Yogyakarta, IDN Times - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berencana menyalurkan bantuan sosial (bansos) kepada warga miskin yang perekonomiannya terdampak adanya pandemi corona (COVID-19).

Bantuan bakal diberikan kepada kepala keluarga miskin yang terseleksi.Sembako yang diberikan tersebut kurang lebih senilai Rp300 ribu sampai Rp500 ribu.

 

Baca Juga: Videonya Viral, Dr Sagiran Prihatin Dua Pasien yang Dirujuk Meninggal

1. Sembako untuk sebulan

Keluarga Miskin di DIY akan Diberikan Sembako Selama Satu Bulan Petugas menata sembako yang siap didistribusikan (Dok.IDN Times/Istimewa)

Kepala Dinas Sosial DIY, Untung Sukaryadi menerangkan, bansos berupa jatah hidup (jadup) ini diberikan selama masa tanggap darurat yang berlaku hingga 29 Mei 2020. Sejauh ini masih dimatangkan bersama jajaran di tingkat kabupaten/kota.

"(Jadup) berupa sembako yang bisa untuk hidup sebulan pertama," kata Untung saat dihubungi, Selasa (31/3/2020).

2. Menyasar 10 ribu keluarga miskin terseleksi

Keluarga Miskin di DIY akan Diberikan Sembako Selama Satu Bulan Pixabay.com/EmAji-4642101

Untung menjelaskan, pihaknya menyasar kurang lebih 10 ribu kepala keluarga (KK) sebagai penerima bansos yang sudah terseleksi.

Menurut Untung, penerima adalah warga tidak mampu yang telah diseleksi. "Kemiskinan DIY itu kan sekian persen ada desil 1-10. Desil satu sampai desil lima masuk dalam perhatian kita," terangnya.

Selain itu, dari tingkat kabupaten/kota nanti turut mengajukan data para penerima yang sudah terseleksi.

3. Anggaran didasarkan pada Basis Data Terpadu

Keluarga Miskin di DIY akan Diberikan Sembako Selama Satu Bulan IDN Times / Larasati Rey

Mengenai sumber anggarannya yang dipakai untuk dana bansos akan diambil dari APBD. Besarannya didasarkan pada jumlah data warga yang tercantum pada Basis Data Terpadu (BDT).

Namun, agar tetap adil masih tetap menanti validasi dari tingkat kabupaten/kota "Karena selisih satu orang saja, kalau gak mengandung asas keadilan kan jadi ribut to," sambung dia.

Harapannya, awal April besarannya bisa ditentukan dan bisa langsung dieksekusi. "Jadi garda terdepannya TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan), nanti biar nyasar ke desa, desa biar RT (menyasar), yang perlu banget. Yang gak punya saving itu perlu kita intervensi," pungkasnya.

Baca Juga: Pusat Perbelanjaan di Sleman Wajib Tutup Maksimal Pukul 20.00 WIB

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya