Kecewanya Bonek Kala Harus Absen di Laga PSS vs Persebaya

Bonek diklaim sudah banyak berubah

Sleman, IDN Times - Dilarangnya kehadiran para Bonek pada pertandingan antara PSS Sleman vs Persebaya Surabaya di Stadion Maguwoharjo, Sabtu (13/7) menuai kekecewaan pada para suporter tim berjuluk Bajul Ijo tersebut.

Kekecewaan itu diungkapkan oleh salah satu Perwakilan Manajemen Persebaya, Alex Tualeka. "Bagi kami dan teman-teman yang ada di tribun sangat keberatan dengan beredarnya surat itu," katanya saat dijumpai di Stadion Maguwoharjo, seusai melakukan pertemuan dengan Panpel PSS Sleman, Rabu (13/7).

1. Klaim Bonek sudah banyak berubah

Kecewanya Bonek Kala Harus Absen di Laga PSS vs PersebayaIDN Times/Hendy Wardhana

Kekecewaan Alex atas putusan Panpel PSS Sleman ini didasari atas pendapatnya akan perilaku para Bondho Nekat belakangan ini. Mereka yang dulu mungkin dikenal dengan sifat anarkistisnya, kini tengah beranjak menjadi suporter panutan.

"Bonek sudah mengalami banyak perubahan, ke mana-mana juga sudah memberikan kenyamanan dan keamanan bagi tuan rumah. Kita sudah mampu menjadi tim tamu yang baik," katanya.

Pertandingan melawan PSS Sleman ini bagi para Bonek merupakan agenda big match. Butuh 2 minggu persiapan sebelum bertolak bersama-sama ke Markas Super Elja. Sehingga, keputusan ini, juga menjadi suatu hal yang cukup merugikan.

"Dan sekarang, tujuan kami datang kemari adalah untuk bersilaturahmi dan mendengar klarifikasi langsung dari pihak Manajemen PSS Sleman," lanjut dia.

Baca Juga: Jelang PSS Kontra Persebaya, Polda DIY Rekomendasikan Pelarangan Bonek

2. perundingan masih deadlock

Kecewanya Bonek Kala Harus Absen di Laga PSS vs PersebayaIDN Times/Tunggul Kumoro

Alex menjelaskan bahwa pada pertemuan itu, pihaknya mencoba menego hasil keputusan dari Panpel. Meski hingga sekarang masih menemui jalan buntu.

"Hasil keputusannya adalah masih deadlock. Kepolisian masih tetap bersikeras untuk tidak memberikan rekomendasi Persebaya datang dengan suporternya. Pihak manajemen masih mempertimbangkan segala aspirasi dan masukan dari teman-teman suporter," bebernya.

Sementara, pertimbangan dari kelompok suporter sendiri adalah bahwa aksi tak terpuji yang kemudian jadi dasar rekomendasi kepolisian, adalah bentuk perilaku dari seorang oknum. Sehingga, tak adil rasanya bila harus mengorbankan suporter lain yang jumlahnya mencapai puluhan ribu.

"Oknum bisa ditindak secara hukum positif, tapi kenapa harus mengorbankan teman-teman tribun," kata dia keheranan.

3. Terima dengan lapang dada

Kecewanya Bonek Kala Harus Absen di Laga PSS vs PersebayaIDN Times/Hendy Wardhana

Terlepas dari itu semua, bilamana keputusan memang tidak bisa diubah, harapannya para Bonek bisa menerimanya dengan besar hati. Bagi mereka yang sudah terlanjur datang, diminta untuk menjaga situasi tetap kondusif.

"Kalau tidak bertiket, lebih baik pulang saja. Jangan sampai image Bonek rusak hanya karena satu dua orang saja," imbaunya.

Yang kemudian menjadi harapannya atas keputusan dari Panpel ini, adalah jangan sampai timbul penafsiran bahwa kedua belah suporter tak bisa saling mengunjungi dengan alasan keamanan. Yang padahal baik-baik saja.

"Kami berharap, Sleman dan Surabaya tetap harus saling mengunjungi. Dan menunjukkan kepada publik sepak bola itu tidak kalah dengan yang mencoba mengacaukan sepak bola itu," ucapnya.

4. Masih bisa dukung dengan cara lain

Kecewanya Bonek Kala Harus Absen di Laga PSS vs PersebayaIDN Times/Tunggul Kumoro

Senada dengan Alex, Koordinator Bonek Disaster Response Team (BDRT), Bojez mengaku menyayangkan putusan ini. Apalagi terjadi saat dalam upaya mengubah stigma buruk dunia persepakbolaan Indonesia, khususnya bonek yang selama ini dipandang mirimg citranya oleh masyarakat.

"Selama ini Surabaya sama Sleman itu adem ayem. Ketika kita bicara perjuangan ini, solidaritas dari suporter Sleman ini sangat mendukung moril daripada perjuangan arek-arek Suroboyo atau Bonek dalam mengembalikan image," imbuhnya.

Salah satu bentuk aksi positif Bonek yang telah terealisasikan dalah kegiatan 'One Man, One Doll' saat Persebaya jumpa Tira Persikabo, April 2019 lalu. Ini merupakan bentuk solidaritas Bonek buat para penyandang kanker.

Intinya, tak bisa hadir, bukan berarti menyurutkan niat untuk membakar semangat Amido Balde dkk. Masih banyak jalan menuju Roma.

"Bentuk dukungan itu berbagai macam, berdoa, nobar dilaksanakan di Surabaya. Kita masih punya motto, bahwa Persebaya tidak boleh berjuang sendiri. Salam satu nyali, wani!" tutupnya.

Baca Juga: Laga PSS Vs Persebaya Diputuskan Digelar Tanpa Bonek

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya