Dilaporkan ke Polisi, Pemicu Keributan di RSA UGM Minta Maaf

Terlapor mengaku panik

Sleman, IDN Times - Kasus keributan yang bertempat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada (RSA UGM), Gamping, Sleman, melibatkan antarsesama keluarga pasien dan petugas keamanan setempat berakhir damai.

Kasus yang terjadi pada Senin (19/4/2021) ini sebelumnya sempat viral usai kronologi beserta video kejadian diunggah oleh pengguna Facebook Ike Susanti ke grup Info Cegatan Jogja (ICJ), Rabu (21/4/2021).

Baca Juga: Viral di Medsos, Kronologi Lengkap Cekcok di IGD RSA UGM

1. Dilaporkan ke kepolisian

Dilaporkan ke Polisi, Pemicu Keributan di RSA UGM Minta MaafProses musyawarah kasus keributan di IGD RSA UGM berakhir damai. IDN Times/Tunggul Damarjati

Kejadian ini sendiri pada akhirnya sampai pada pelaporan ke Polsek Gamping oleh Ike Susanti. Jajaran kepolisian pun memanggil dan memeriksa para pihak terkait, mulai dari pelapor, terlapor, dan RSA UGM.

Terlapor dalam kasus ini merupakan empat orang yang disebut sebagai pemicu keributan.

"Kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap empat orang pelaku yang membuat keributan di RSA UGM," kata Kanit Reskrim Polsek Gamping AKP Fendi Timur di Mapolsek Gamping, Jumat (23/4/2021).

2. Terlapor minta maaf

Dilaporkan ke Polisi, Pemicu Keributan di RSA UGM Minta Maafugm.ac.id

Fendi mengatakan, pihaknya lantas mempertemukan pelapor, terlapor, dan perwakilan RSA UGM usai pemeriksaan terhadap masing-masing.

Ketiga belah pihak sepakat untuk menyelesaikan permasalahan ini melalui musyawarah difasilitasi kepolisian.

Dikatakan Fendi, dalam musyawarah itu semua pihak memutuskan untuk berdamai, usai terlapor bersedia menyatakan permintaan maaf kepada pelapor dan rumah sakit atas perbuatan tidak menyenangkan yang dilakukannya.

"Mereka saling memaafkan, baik pihak pelapor maupun RSA UGM sama-sama bisa menerima permohonan maaf dari pelaku," ujar Fendi.

3. Menyesal, semua karena panik

Dilaporkan ke Polisi, Pemicu Keributan di RSA UGM Minta MaafVideo cekcok antara pengantar pasien dengan nakes di RSA UGM. Tangkapan layar Facebook.com/Info Cegatan Jogja

DA, terlapor yang disebut telah memancing keributan dengan pihak keamanan serta tenaga kesehatan RSA UGM dan keluarga pasien lainnya di IGD sementara mengaku menyesali perbuatannya.

"Saya selaku pelaku yang membuat gaduh atau rusuh di rumah sakit UGM, saya meminta maaf kepada seluruh warga Yogyakarta khususnya kepada RSA UGM," kata warga Gamping, Sleman itu di Mapolsek Gamping.

Dikatakannya, tindakan emosionalnya itu dipicu rasa panik melihat rekannya yang mengalami muntah darah namun belum mendapat penanganan medis.

"Teman saya sakit tapi belum ada pelayanan. Muntah darah sama lambung sama paru," sebutnya.

"Saya menyesal dan saya mengaku salah dan saya mohon maaf sama semuanya, khususnya sama keluarga besar Mbak Ike," pungkas DA.

Sementara Kepala Instalasi Pemasaran, Hubungan Masyarakat, Informasi, dan Layanan Pelanggan, Sri Nenggih Wahyuni RSA UGM Nenggih Wahyuni memastikan pada prinsipnya setiap pasien apalagi di IGD akan memperoleh penanganan.

Ia pun berharap agar ke depan peristiwa macam ini tidak terulang kembali.

"Tetapi ini sekaligus menjadi pelajaran yang sangat berharga. Kami sangat menyesalkan kejadian seperti ini dan kami berharap kejadian ini tidak terulang kembali," ucap Nenggih pada kesempatan yang sama.

Baca Juga: Kronologi Aksi Klitih di Kotagede, Pelaku Mengaku Salah Sasaran

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya