Dikait-kaitkan Jadi Menteri Baru Jokowi, Ini Komentar Rektor UIN Suka

Beberapa kali digadang-gadang jadi menteri

Yogyakarta, IDN Times - Nama Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Yudian Wahyudi belakangan kembali dikait-kaitkan dengan posisi menteri kabinet pemerintahan baru periode 2019-2024.

Nama Yudian dikait-kaitkan dengan posisi menteri agama usai hampir pernah diusulkan langsung kepada presiden dan wakil presiden terpilih melalui Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), Juli 2019 silam.

Bedanya, saat ini dia dirumorkan mengisi jabatan menteri riset, teknologi, dan pendidikan tinggi (menristekdikti). "Wah, (soal) itu saya gak tahu, kalau diangkat saya siap," kata Yudian di Gedung Prof. H. Amin Abdullah, Kampus UIN, Yogyakarta, Rabu (16/10).

1. Bukan kali pertama

Dikait-kaitkan Jadi Menteri Baru Jokowi, Ini Komentar Rektor UIN SukaANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Yudian mengaku ini bukan kali pertama dirinya dikait-kaitkan dengan posisi menteri. Sebelum ini, bahkan dia pernah dirumorkan akan mengisi posisi menteri pendidikan.

"Dulu teman-teman pernah ngusulkan saya ke kemenag. Nah, mohon maaf yang buat bukan saya. Dulu waktu Pak Jokowi (Joko Widodo) pertama bertemu dengan Pak Prabowo itu kan ada di koran, saya (dirumorkan) mendiknas," akunya.

"Saya ndak ikut-ikutan itu, orang-orang yang bikin. Ada yang bikin lagi di WA grup, saya (diusulkan) menag. Kemudian teman-teman (PTKIN) itu bikin mengajukan saya menag tapi kemudian akhirnya gak berani," lanjut dia.

Baca Juga: Sederet Menteri Diprediksi Duduki Kursi Kabinet Lagi, Ini Kata Istana

2. Siap bila ditunjuk

Dikait-kaitkan Jadi Menteri Baru Jokowi, Ini Komentar Rektor UIN Sukauin-suka.ac.id

Apapun posisi menteri itu, Yudian mengaku siap menjalankan tugas yang diberikan presiden. Apalagi jika ditunjuk jadi menteri agama, dia bahkan sudah punya rencana untuk apa yang dilakukannya ke depan.

Bahkan, isu radikalisme yang saat ini jadi sorotan, karena sudah sampai menembus lembaga pemerintahan, dia telah menyiapkan solusinya. Yakni lewat program sertifikasi khatib.

"Andai kata benar saya jadi menteri, itu akan saya sertifikasi para khatib, masjid-masjid BUMN itu yang ceramah harus sudah dapat izin dari pemerintah. Sekolah-sekolah negeri, SD hingga perguruan tinggi itu juga begitu. Kita akan tertibkan, tidak bisa lagi hanya main sepihak. (Juga) akan bekerjasama dengan kepolisian dan sebagainya," paparnya.

3. Anti lobi-lobian

Dikait-kaitkan Jadi Menteri Baru Jokowi, Ini Komentar Rektor UIN SukaANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Terlepas dari itu semua, dia kembali menyerahkan semua keputusan kepada yang berwenang. Dia mengaku tak akan memaksa atau hingga melakukan lobi-lobian agar bisa dipilih.

"Saya sama sekali gak melobi, karena melobi ini kan urusannya panjang. Misalnya kalau saya ke partai, di partai itu ada berapa ratus orang yang antre, mosok tiba-tiba masuk. Jadi saya sikapnya menahan diri," imbuhnya.

"Saya berpegang pada prinsip saya, profesional tapi saya PNS. Andai kata ditugasi (jadi menteri) ya saya siap," tandas Yudian.

Baca Juga: Seks Tanpa Nikah Halal, UIN Sunan Kalijaga: Banyak yang Salah Tafsir

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya