Buntut Pemblokiran Jalan TPA Piyungan, 1.600 Ton Sampah Terbengkalai  

Sampah di Yogyakarta bertambah saat libur Lebaran

Yogyakarta, IDN Times - Penutupan paksa Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Regional Piyungan oleh warga berimbas mengakibatkan ribuan ton sampah di Kota Yogyakarta, Selasa (10/5/2022) terbengkalai.

Tumpukan sampah terpantau menggunung di sejumlah tempat penampungan sementara (TPS), antara lain di Klitren, Gondokusuman dan Jalan Hayam Wuruk atau utara Pasar Lempuyangan.

Pemandangan di depo barat Stadion Mandala Krida juga tak kalah miris. Antrean belasan gerobak penuh sampah tak tersentuh. Begitu pula 5 unit truk jungkit di sana yang menanti untuk bisa tancap gas dan membuang muatan mereka ke TPA Piyungan.

1. 1.600 ton sampah terbengkalai

Buntut Pemblokiran Jalan TPA Piyungan, 1.600 Ton Sampah Terbengkalai  Sampah plastik dan dapur meluber ke badan jalan di TPS Hayam Wuruk, Kota Yogyakarta, Selasa (10/5/2022). (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta Sugeng Darmanto tak memungkiri kondisi penumpukan sampah yang dialami 16 depo besar dan sekitar 70 TPS di seluruh Kota Gudeg.

"Diperkirakan (sampai hari ini) 1.600 ton yang belum bisa dibuang," kata Sugeng. 

Asumsinya, produksi sampah di Yogyakarta mencapai 370 ton sehari ditambah adanya kenaikan 15 persen selama momen libur Lebaran.

"Kasarannya produksi sampah sejak ditutupnya TPST Piyungan pada 7 Mei lalu adalah sekitar 400 ton per hari," ujar Sugeng. 

Baca Juga: Kota Yogyakarta Darurat Sampah! 

2. Butuh waktu seminggu untuk menormalkan kondisi depo dan tempat pembuangan sampah

Buntut Pemblokiran Jalan TPA Piyungan, 1.600 Ton Sampah Terbengkalai  1.600 ton sampah di Kota Yogyakarta menumpuk. IDN Times/ Tunggul Damarjati

Melihat kondisi ini, tak menutup kemungkinan Yogyakarta menghadapi ancaman darurat sampah. "Sebenarnya kalau kita berbicara mengenai darurat sampah, kota-kota seperti Yogyakarta sebenarnya sudah memasuki tahap itu," ujar Sugeng.

Bahkan, lanjut Sugeng, apabila TPA Piyungan bisa dibuka kembali, masih dibutuhkan waktu sekitar satu minggu untuk menormalkan seluruh depo serta TPS yang ada.

"Karena 1.600 (ton sampah) itu kalau sudah dibuka, kami memerlukan waktu lagi supaya bisa normal butuh waktu satu minggu. Jadi ketika ini tutup 4 hari butuh paling tidak seminggu untuk menormalkan lagi," paparnya.

3. Kota Yogyakarta siapkan lahan untuk selter pengolahan sampah

Buntut Pemblokiran Jalan TPA Piyungan, 1.600 Ton Sampah Terbengkalai  1.600 ton sampah di Kota Yogyakarta menumpuk. IDN Times/ Tunggul Damarjati

Sugeng melanjutkan, ia berharap komunikasi warga pelaku blokade dan Pemda DIY membuahkan hasil positif. Minimal TPA bisa dibuka 2-3 hari agar sampah yang terlanjur menumpuk bisa dikirim ke sana.

Pemkot, menurutnya, sudah mencari dan berencana membeli lahan di area dalam kota untuk dijadikan selter pengolahan sampah secara mandiri demi mengantisipasi persoalan sampah di kemudian hari.

"Harapannya ke depan tahun 2023 kita sudah mempunyai selter yang bisa digunakan untuk pengurangan sampah. Sehingga tidak ada permasalahan lagi kalau ada penutupan TPST (TPA Piyungan)," ungkapnya.

Pihaknya mengimbau agar masyarakat mau memilah sampah di rumah demi menekan produksi sampah harian di Kota Yogyakarta.

"Bahwa ada hal yang sangat krusial TPST (TPA) ditutup ternyata kita juga tidak bisa mengatasi dalam waktu yang cepat," pungkasnya.

Baca Juga: Pemda DIY: TPST Piyungan Tak Mungkin Ditutup Permanen

Topik:

  • Febriana Sintasari
  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya