Bertemu Sandiaga, Sultan Bahas Pariwisata sampai Seniman

Sandiaga ingin pelaku wisata diprioritaskan menerima vaksin

Yogyakarta, IDN Times - Sederet masukan diperoleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno usai dirinya menemui Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Keduanya bertemu kurang lebih dua jam di Keraton Kilen, Kota Yogyakarta, Jumat (12/3/2021) malam.

Baca Juga: Tak Bawa Surat Test COVID, Wisatawan Harus Keluar Yogyakarta  

1. Geliatkan kembali pariwisata yang lesu karena pandemik

Bertemu Sandiaga, Sultan Bahas Pariwisata sampai SenimanIlustrasi Hotel (ANTARA FOTO/Ampelsa)

Di tengah harapan bangkit dari situasi pandemik, Sandi mendapatkan masukan dari Sultan perihal kebijakan pariwisata dan ekonomi kreatif yang dinilainya mampu memperbesar potensi kebangkitan itu sendiri. Salah satunya adalah masukan perihal travel pattern.

"Yaitu satu inovasi dalam pengembangan pariwisata agar pariwisata lebih berkualitas dengan jumlah length of stay atau jumlah hari yang lebih meningkat," kata Sandi di Keraton Kilen.

Selain itu, juga masukan agar bagaimana membuat kualitas dari pengeluaran pariwisata bisa lebih baik ke depannya.

2. Minta dukungan program kawasan Borobudur Highland

Bertemu Sandiaga, Sultan Bahas Pariwisata sampai SenimanIlustrasi Borobudur Highland. Dok. Kemenparekraf

Pada momen ini, Sandi sekaligus meminta dukungan dari Sultan terkait pengembangan program kawasan Borobudur Highland yang salah satunya mencakup Kabupaten Kulon Progo.

"Lahan-lahan yang ada di Kulon Progo agar bisa dalam konsep berkelanjutan. Jadi glamping dan kegiatan-kegiatan yang berbasis alam terbuka. Kita harapkan dengan adopsi teknologi, ini membuka peluang usaha dan juga menghidupkan desa-desa wisata di sekitar Borobudur Highland," harap Sandi.

3. Minta vaksinasi pelaku wisata DIY diprioritaskan

Bertemu Sandiaga, Sultan Bahas Pariwisata sampai SenimanPeninjauan vaksinasi masal di pasar Beringharjo, Yogyakarta. (Dok. Kemenkes)

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu juga sempat mengutarakan keinginannya agar vaksinasi COVID-19 bagi para pelaku wisata di DIY diprioritaskan.

Fakta bahwa DIY sebagai provinsi yang bertopang banyak pada pariwisata tak terelakkan bagi Sandi.

"Vaksinasi yang kita harapkan ini bisa diprioritaskan, karena banyak sekali masyarakat di Yogyakarta (DIY) ini yang ada di frontline berkaitan dengan pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Sandi.

"Dengan jumlah vaksin yang tersedia meningkat ini juga bisa digaspol untuk vaksinasi, khususnya masyarakat yang bergerak di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," tutupnya.

4. Pandemik menuntun lahirnya kolaborasi

Bertemu Sandiaga, Sultan Bahas Pariwisata sampai SenimanTebing Breksi. IDN Times/Siti Umaiyah

Sementara, Sultan sendiri menuturkan jika pandemik COVID-19 telah mengarahkan pada kelahiran pemahaman baru, ide, hingga kolaborasi dalam berbagai aspek. Termasuk pariwisata tentunya.

Deretan ide hingga kolaborasi ini sudah seharusnya dikembangkan sebelum dikembangkan nantinya. Semisal, lanjut Sultan, konsep Desa Mandiri Budaya di DIY yang jadi kekuatan baru penggerak perekonomian masyarakat.

"Karena di Jogja (DIY) ini pertumbuhan ekonomi sudah diletakkan di kecamatan. Desa Mandiri Budaya itu jadi kekuatan baru, semoga saja ini mendorong tetap tumbuh, ya seperti Mangunan, Breksi, dan sebagainya itu bisa tetap bertahan," tutur Sultan.

5. Mandiri ala seniman dan budayawan DIY

Bertemu Sandiaga, Sultan Bahas Pariwisata sampai SenimanSeniman Butet Kertaredjasa berfoto usai mendapatkan vaksin COVID-19 di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja, Kasihan, Bantul, D.I Yogyakarta, Rabu (10/3/2021). ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Di depan Sandi, Sultan juga menceritakan perjuangan para seniman dan budayawan sebagai para pelaku ekonomi kreatif di DIY berjuang, bertahan hidup, dan berkarya di tengah situasi pandemi Corona.

Kata Sultan, para pelaku budaya dan pekerja seni di DIY rata-rata enggan bergantung pada uluran tangan pemerintah, utamanya Bantuan Langsung Tunai (BLT). Mereka lebih senang ketika bisa berdiri di atas kakinya masing-masing.

"Rata-rata pelaku budaya dan seniman ini tidak mau mendapatkan BLT. Maunya tetap harus lewat kreativitas mereka," ungkap Sultan.

Sultan melanjutkan, para seniman atau budayawan beralih ke media virtual untuk menjangkau audiensnya agar tak melangkahi protokol kesehatan. Dalam hal ini, Pemda DIY bergerak untuk membantu mempromosikannya.

"Itu kami tetap mendorong pentas tapi lewat streaming. Baik live maupun sudah direkam lebih dulu (taping)," pungkasnya.

Baca Juga: Tarian 'Petruk Divaksin', Simbol Kegembiraan Rakyat Sambut Vaksinasi

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya