Aktivitas Merapi Meningkat, AirNav Minta Pilot Waspada Abu Vulkanis
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Gunung Merapi yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah menunjukkan peningkatan aktivitas pada Rabu (27/1/2021).
Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (AirNav Indonesia) wilayah Yogyakarta memperingatkan para pilot maskapai terhadap potensi abu vulkanis.
Baca Juga: Merapi Erupsi, Warga Turgo Mulai Mengungsi
1. Terbitkan Astam
General Manager AirNav Yogyakarta, Ratna Mustikaningsih mengatakan, pihaknya menerbitkan announcement to airmen atau Astam. Isinya, peringatan dini untuk para pilot akan adanya potensi abu vulkanis.
Merapi sendiri hingga Rabu siang telah memuntahkan 36 kali awan panas guguran. Jarak luncur terjauh hingga 3 kilometer ke arah barat daya. BPPTKG bahkan menyebut terjadi hujan abu dengan intensitas tipis hingga tebal di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
"Terkait Gunung Merapi hari ini, kami telah menerbitkan astam untuk pilot, semacam peringatan buat seluruh penerbangan terhadap potensi abu vulkanik," ujar Ratna saat dikontak, Rabu.
2. Untuk kawasan tiga bandara
Melalui astam itu, lanjut Ratna, para pilot diarahkan agar menjauhi area potensi sebaran abu vulkanis Gunung Merapi. Meliputi kawasan di Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Yogyakarta International Airport (YIA), dan Bandara Adi Soemarmo, Boyolali.
Kendati untuk kawasan dua bandara di DIY, menurut Ratna, belum terpantau adanya abu vulkanis.
"Jadi tetap beroperasi biasa," ucapnya.
Hal senada disampaikan General Manager Bandara Adisutjipto, Agus Pandu Purnama, yang menyebut bahwa hasil paper test di Bandara Adisutjipto sementara ini masih negatif abu vulkanis.
3. Arah angin ke barat laut
Lebih jauh, Pandu menerangkan ketika Merapi mengeluarkan awan panas, angin mengarah ke barat laut. Kecepatannya 15 knot dengan potensi pergeseran ke arah timur laut.
"Ada kemungkinan angin berpindah ke north east kecepatan 20 knot," pungkasnya.
Sementara berdasarkan laporan Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) Yogyakarta siang tadi, pergerakan angin dari arah barat daya dan debu vulkanik mengarah ke barat laut, dominan ke arah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Baca Juga: Kumpulan Video Letusan Merapi, Sirine Tanda Peringatan Telah Menyala