Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Potret teknologi pemilah buah otomatis karya tim dosen UMY (dok.istimewa)
Potret teknologi pemilah buah otomatis karya tim dosen UMY (dok.istimewa)

Intinya sih...

  • Menghadirkan teknologi pemilah buah otomatis berbasis lengan pneumatik yang akurat dan terkomputerisasi.

  • Alat ini memanfaatkan AI sebagai pendeteksinya, dengan sistem conveyor belt dan dua kamera untuk mengukur diameter serta mendeteksi tingkat kematangan buah.

  • Diharapkan dapat digunakan untuk komoditas ekspor lain selain manggis, dengan akurasi lebih dari 90 persen pada uji coba skala laboratorium.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bantul, IDN Times - Indonesia selama ini terkenal sebagai penghsil buah manggis yang diekspor ke berbagai negara. Pemilihan kualitas buah premium eksport membutuhkan waktu yang lama.

Menjawab kebutuhan akan pemilahan buah manggis yang terjamin kualitas, tim dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) membuat sebuah alat yang bisa mempermudah pemilihan buah manggis.

1. Menghadirkan teknologi yang akurat dan terkomputerisasi

Potret Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (umy.ac.id)

Melansir laman resmi UMY, alat pemilah buah otomatis berbasis lengan pneumatik ini mampu bekerja cepat, akurat, dan terkomputerisasi.

“Di pasar internasional, buah manggis harus memenuhi kriteria ketat, baik ukuran maupun tingkat kematangan. Hal itu mendorong kami menghadirkan solusi berbasis teknologi agar proses pemilahan lebih efisien dan akurat,” jelas Ir. Slamet Riyadi pada Senin (25/8/2025).

2. Memanfaatkan AI sebagai pendeteksinya

Potret teknologi pemilah buah otomatis karya tim dosen UMY (dok.istimewa)

Alat yang dikembangkan beberapa dosen ini dilakukan dengan sistem conveyor belt yang mengantarkan manggis ke sebuah chamber, yang di dalamnya terdapat dua kamera untuk memotret buah dari sisi atas dan samping untuk mengukur diameter hingga mendeteksi tingkat kematangan dengan bantuan kecerdasan buatan (AI).

“Setelah proses pengukuran di chamber, buah akan otomatis disortir menggunakan lengan pneumatik yang kami patenkan. Lengan ini mendorong buah sesuai kategorinya, besar, sedang, atau kecil,” tambah Slamet yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor UMY Bidang Mutu, Reputasi, dan Kemitraan.

3. Akurasi 90 persen, diharapkan bisa digunakan untuk komoditas ekspor lain

Ilustrasi buah manggis (unsplash.com/id/@artrachen)

Sementara menurut Ir. Tony Khristanto Hariadi, salah satu dosen yang tergabung dalam pembuatan alat, sistem ini bersifat fleksibel karena kriteria pemilahannya dapat diprogram ulang menggunakan komputer. Dengan begitu, teknologi tersebut tidak hanya dapat digunakan untuk manggis, tapi juga buah lainnya seperti jeruk, apel, atau komoditas ekspor lainnya.

“Chamber bisa diatur sesuai kebutuhan. Prinsip kerjanya sama, tinggal menyesuaikan kriteria buah yang akan dipilah,” jelas Toni.

Saat dilakukan uji coba skala laboratorium menunjukkan alat memiliki hasil yang menjanjikan dengan akurasi lebih dari 90 persen, khususnya pada pengukuran diameter buah yang memanfaatkan teknologi pengolahan citra digital. Sedangkan untuk deteksi kematangan dilakukan menggunakan metode Support Vector Machine atau SVM.

Ke depan, tim berharap dapat melakukan uji coba lapangan untuk melihat performa alat lebih komprehensif, sekaligus membuka peluang produksi massal agar dapat dimanfaatkan oleh pelaku industri buah dan sektor ekspor.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team