Zona Merah Sleman Bertambah, Positif COVID-19 Tambah 37 Kasus      

Zona merah

Sleman, IDN Times - Kasus COVID-19 di Kabupaten Sleman mengalami kenaikan. Berdasarkan data yang dimiliki Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, pada Jumat (28/1/2022) terdapat penambahan 37 kasus baru, padahal sebelumnya hanya terdapat 15 kasus. 

1. Kalurahan zona merah di Sleman bertambah 3 kali lipat

Zona Merah Sleman Bertambah, Positif COVID-19 Tambah 37 Kasus      Peta epidemiologi Kabupaten Sleman. Dok: Dinkes Sleman

Berdasarkan peta epidemiologi Kabupaten Sleman, sebanyak 7 kalurahan masuk dalam zona merah. Jumlah ini bertambah 3 kali lipat, setelah sebelumnya hanya ada 2 kalurahan zona merah.

Sebanyak enam wilayah yang masuk zona merah COVID-19 antara lain Kalurahan Condongcatur, Maguwoharjo, Sardonoharjo, Sendangadi, Sendangagung, Sendangsari, dan Sinduadi. Selanjutnya kalurahan yang masuk dalam zona oranye meliputi Kalurahan Mororejo dan Tirtomartani. 

2. Harus tingkatkan protokol kesehatan

Zona Merah Sleman Bertambah, Positif COVID-19 Tambah 37 Kasus      ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Penambahan jumlah kalurahan yang masuk dalam zona merah, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinas Kesehatan Sleman, Khamidah Yuliati meminta masyarakat meningkatkan protokol kesehatan, meski telah menerima vaksinasi.

"Prokes, prokes, dan prokes, jangan lengah, karena merasa sudah divaksin. Paling penting adalah prokes 5M," ungkapnya pada Jumat (28/1/2022).

Baca Juga: 3 Siswa di SMA 8 Yogyakarta Positif COVID-19

Baca Juga: Belasan Siswa Positif COVID-19, SMP Swasta di Sleman Ditutup    

3. Tambahan kasus karena klaster keluarga dan pelaku perjalanan

Zona Merah Sleman Bertambah, Positif COVID-19 Tambah 37 Kasus      Ilustrasi swab test (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Cahya Purnama sebelumnya mengungkapkan tambahan kasus adanya klaster keluarga dan pelaku perjalanan luar daerah.

"Ya karena klaster keluarga dan perjalanan luar daerah. Jadi awalnya perjalanan luar daerah kemudian jadi klaster keluarga," terangnya.

Antisipasi lonjakan kasus COVID-19, pihaknya melakukan sejumlah hal, salah satunya meminta rumah sakit menyediakan 40 persen kapasitas tempat tidur untuk isolasi pasien COVID-19 serta tetap mengaktifkan selter isolasi.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Makwan mengatakan terdapat lima pasien melakukan isolasi mandiri di selter Asrama Haji dan satu di selter Rusunawa Gemawang.

"Asrama Haji lima pasien, masuk 28 Januari 2022 2022, kemudian tiga pelaku perjalanan meeting di Yogyakarta dari Jakarta. Di Rusunawa Gemawang ada satu pasien," paparnya.

 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya