Wisatawan Keluarga Jadi Terget Baru Pelaku Wisata Sleman    

Gegara COVID-19 target jumlah wisatawan Sleman dikoreksi   

Sleman, IDN Times - Jelang masa adaptasi kebiasaan baru (AKB), Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman mengubah konsep pariwisata. Awalnya, pariwisata di Sleman memiliki konsep mass tourism, kini diganti menjadi personal, couple atau hanya family.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Sudarningsih menyatakan strategi wisatawan tidak lagi berdasarkan mass tourism ini ditunjukkan agar tidak ada klaster baru di area pariwisata.

Baca Juga: Sultan Izinkan Sineas Syuting di DIY Selama Masa Tanggap Darurat

1. Tidak lagi berpedoman pada target

Wisatawan Keluarga Jadi Terget Baru Pelaku Wisata Sleman    Jeep wisata di Tebing Breksi. IDN Times/Siti Umaiyah

Di tahun ini, Sleman mematok target kunjungan wisatawan hingga 11 juta orang, namun saat ini target tak lagi digunakan.

"Jumlah kunjungan wisatawan kita di tahun 2019 mencapai 10 juta, target kita 2020 adalah 11 juta. Tapi baru melangkah di triwulan pertama ada pandemik. Jadi kita tidak terlalu berharap banyak untuk mass tourism," ungkapnya dalam Talkshow webinar yang diadakan oleh Harian Jogja bersama The Atrium pada Jumat (17/7/2020).

Menurut Sudarningsih, saat ini konsep pariwisata tak lagi berpedoman pada target kunjungan, tapi untuk keamanan dan keselamatan wisatawan.

"Konsep ini berubah, tentunya usaha pariwisata lainnya menyesuaikan termasuk restoran. Sehingga jangan sampai ada yang terpapar di destinasi wisata," terangnya. 

2. COVID-19 membuat sektor pariwisata lesu

Wisatawan Keluarga Jadi Terget Baru Pelaku Wisata Sleman    Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Sudarningsih. IDN Times/Siti Umaiyah

Adanya COVID-19, memurut Sudarningsih turut membuat sektor pariwisata terdampak cukup parah. Lebih dari 70 destinasi wisata yang ada di Kabupaten Sleman terpaksa ditutup. Saat wisata dibuka kembali, Sudarningsih berpesan agar semua pihak memperhatikan benar protokol kesehatan yang ditetapkan.

"Protokol kesehatan harus ditaati dan dipatuhi. Saat uji coba terbatas, yang melanggar diberikan peringatan dan penindakan. Kalau tidak layak operasi maka akan kita hentikan. Jangan sampai pariwisata dibuka terjadi klaster pariwisata. Itu yang sangat tidak kita inginkan," katanya.

3. Sektor wisata banyak menyumbang PAD Sleman

Wisatawan Keluarga Jadi Terget Baru Pelaku Wisata Sleman    Kawasan wisata Kaliurang. IDN Times/Siti Umaiyah

Hingga saa ini sektor pariwisata sebenarnya sebagai satu sektor penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbanyak. Pada 2019 lalu, pariwisata telah menyumbang PAD sebesar Rp118 miliar.

"Kalau bicara potensi pendapatan sektor pariwisata, tentu menyumbang banyak pendapatan asli Sleman. Pada 2019 PAD Rp118 miliar, kita baru mencapai Rp25 miliar pada Semester pertama," paparnya. 

Baca Juga: Rute Menantang Bersepeda di Yogyakarta, Pastikan Kondisimu Prima  

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya