Vaksinasi Lansia di Kabupaten Sleman Belum Capai Target

Banyak lansia memiliki komorbid 

Sleman, IDN Times - Vaksinasi bagi warga lanjut usia (lansia) masih belum bisa mencapai target sesuai yang dicanangkan sebelumnya. Padahal, saat ini vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Sleman sudah mencapai lebih dari 70 persen. 

1. Banyak yang tidak bisa divaksinasi

Vaksinasi Lansia di Kabupaten Sleman Belum Capai TargetVaksinasi lansia di Sentra Vaksinasi BUMN di PRPP Jateng Semarang. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Cahya Purnama, menjelaskan salah satu kendala belum tercapainya target vaksinasi lansia lantaran banyak lansia yang memiliki penyakit komorbid. Selain itu, ada juga yang memiliki tensi tinggi menjelang vaksinasi.

"Jumlah vaksinasi lansia belum sesuai dengan harapan. Biasanya sudah punya penyakit komorbid. Selain itu kalau tensi tinggi tidak bisa divaksinasi," ungkapnya pada Jumat (1/10/2021).

Baca Juga: 6 Rekomendasi Restoran Vegetarian di Yogyakarta, Enak dan Sehat

2. Dinkes akan jemput bola lansia

Vaksinasi Lansia di Kabupaten Sleman Belum Capai TargetKepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Cahya Purnama. IDN Times/Siti Umaiyah

Dinkes Sleman telah merencanakan untuk melakukan jemput bola untuk vaksinasi lansia. Lantaran lansia ini merupakan salah satu kelompok rentan. Nantinya puskesmas akan bekerja sama dengan kelurahan maupun RT/RW agar semakin banyak lansia yang bisa ter-cover.

"Puskesmas akan coba untuk sampai ke wilayah. Khusus lansia jadi target karena kematian tinggi. Kalau lansia kena COVID-19, proses jelek. Ini juga yang menyebabkan angka kematian tidak turun karena di lansia ini," katanya.

3. Ganti metode sentra vaksinasi jadi jemput bola

Vaksinasi Lansia di Kabupaten Sleman Belum Capai TargetSejumlah warga mengikuti vaksinasi COVID-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dumai, Dumai, Riau, Senin (29/3/2021) (ANTARA FOTO/Aswaddy HamId)

Cahya mengungkapkan, per 27 September 2021, vaksinasi di Kabupaten Sleman sendiri telah mencapai 74,8 persen untuk vaksinasi dosis pertama. Sebanyak 39,9 persen untuk vaksinasi dosis kedua, dan 89,36 persen untuk vaksinasi dosis ketiga untuk tenaga kesehatan. Menurut Cahya, karena sudah mencapai target yang telah ditetapkan sebelumnya, sebagai langkah optimalisasi, nantinya metode vaksinasi massal akan diganti menjadi jemput bola yang lebih dekat ke masyarakat.

"Ke depan akan berubah dari vaksin sentral ke vaksin reguler, khususnya untuk menjemput lansia," katanya.

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya