UNY Mulai Produksi APD Massal untuk Tenaga Medis

APD yang diproduksi seperti baju hazmat dan masker

Sleman, IDN Times - Program Studi Pendidikan Teknik Busana (S1) dan Tata Busana (D4) UNY mulai membuat alat pelindung diri (APD) secara massal. Kegiatan ini dilatarbelakangi keberadaan APD bagi tenaga kesehatan yang mulai menipis,

Ketua Jurusan dan Koordinator Kegiatan Adam Jarussalem menjelaskan APD yang diproduksi secara massal ini terdiri atas baju hazmat, masker, dan pelindung muka (face shield).

Baca Juga: 9 Video Kocak Tenaga Medis Hilangkan Stres Kala Bertugas, Kreatif!

1. Sudah ada 400 set APD yang siap dibagikan

UNY Mulai Produksi APD Massal untuk Tenaga Medisgaleri.uny.ac.id

Adam menambahkan untuk baju hazmat yang diproduksi terdiri dari 3 jenis, yakni parasit, spunbound 50 gsm, dan spunbound laminasi 75 gsm. Dia menjelaskan sampai saat ini sudah ada 400 set APD yang diproduksi dan akan dibagikan ke sejumlah layanan kesehatan di 4 kabupaten DIY, yakni Sleman, Bantul, Gunung Kidul, dan Kulon Progo. Di samping juga untuk Tim Covid Crisis Centre (C3) UNY.

“Kami menyadari bahwa baju hazmat yang dihasilkan ini belum tentu sesuai standar karena tidak dilakukan uji medis yang terstandar,” ungkapnya pada Senin (20/4).

2. Bantu minimalis paparan virus COVID-19

UNY Mulai Produksi APD Massal untuk Tenaga MedisProses produksi APD di UNY. Dok: istimewa

Menurut Adam, APD yang dibuat oleh UNY memang tidak menjamin 100 persen tenaga medis akan aman dari paparan virus. Namun setidaknya mampu mengurangi jumlah paparan dari COVID-19.

Menurut Adam karena APD yang diproduksi belum melalui uji standar, maka pihaknya menyarankan agar APD ini bisa digunakan untuk paramedis yang tidak bersentuhan langsung dengan pasien COVID-19.

"Atau jika dipakai oleh paramedis yang bersentuhan langsung dengan pasien positif COVID-19 maka baju hazmat produksi UNY ini sebagai salah satu pakaian pelapisnya, di mana harus dilapisi lagi dengan baju APD standar medis lainnya," ujarnya.

3. Produksi dilakukan setiap hari

UNY Mulai Produksi APD Massal untuk Tenaga Medisuny.ac.id

Sementara itu, Triyanto, Koordinator Program Studi D4 Tata Busana, menjelaskan, untuk proses produksi dilakukan hampir setiap hari sejak tanggal 6 April 2020. Untuk lokasi produksi ada 2 tempat, yakni di laboratorium garmen serta secara work from home yang melibatkan 10 mahasiswa Tata Busana yang tidak bisa mudik ke kampung halaman selama COVID-19.

Triyanto mengungkapkan selain baju hazmat, pihaknya juga turut memproduksi masker kain yang terdiri atas 3 lapis. Untuk kain yang digunakan per lapisannya pun berbeda-beda, menyesuaikan kebutuhan dan keamanan.

"Lapisan luar berbahan kain waterproof sehingga dapat mencegah terserapnya droplet yang terpancar dari orang sekitar/lawan bicara. Lapisan tengah berbahan viselin yang difungsikan sebagai filter/penyaring atas mikron yang masuk ke masker. Sedangkan lapisan dalam berbahan kain antibakteri," ujarnya.

Baca Juga: PPDB SD dan SMP di Sleman Akan Dilakukan secara Daring

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya