Trauma Pilpres 2019, Petugas TPS Pilkada Sleman Sepi Peminat   

Jumlah pelamar terendah ada di Kapanewon Moyudan

Sleman, IDN Times - Mendekati batas waktu pendaftaran Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS), Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Sleman menemukan ratusan kuota pendaftar yang belum terpenuhi.

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan sepinya pendaftar PTPS, salah satunya  pelamar trauma dengan Pilpres 2019. 

"Faktor lain adalah wajib rapid test dan masih trauma dengan ribetnya pelaksanaan Pilpres 2019. Tetapi kami mencoba memberikan pengertian kepada pelamar, untuk rapid test semua difasilitasi Bawaslu termasuk APD untuk bertugas nanti," ungkap  Koordinator Divisi SDM dan organisasi Bawaslu Sleman, Vici Herawati,Senin (12/10/2020).

 

 

1. Jumlah pelamar terendah ada di Kapanewon Moyudan

Trauma Pilpres 2019, Petugas TPS Pilkada Sleman Sepi Peminat   (Ilustrasi) IDN Times/Imam Rosidin

Saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini, pihaknya membutuhkan sebanyak 4.248 PTPS tapi hingga hari ini, Senin (12/10/2020) hanya terdapat 1.179 pendaftar.

Vici mengungkapkan untuk jumlah kapanewon dengan jumlah pelamar terendah terdapat di Kapanewon Moyudan. Dari 142 PTPS yang mengembalikan formulir adalah 7 pelamar. 

Baca Juga: Ada Klaster Perkantoran Baru di Sleman, Puluhan Dinyatakan Positif

2. Akan lakukan perpanjangan perndaftaran

Trauma Pilpres 2019, Petugas TPS Pilkada Sleman Sepi Peminat   IDN Times/Imam Rosidin

Menurut Vici, apabila sampai batas waktu pendaftaran jumlah kouta belum terpenuhi. Maka pihaknya akan melakukan perpanjangan pertama pada tanggal 16-19 Oktober 2020. Apabila pada perpanjangan pertama belum juga terpenuhi, maka akan dilakukan perpanjangan kedua.

"Kami akan melakukan perpanjangan pertama pada tanggal 16 hingga 19 Oktober 2020. Apabila belum terpenuhi maka akan dilakukan perpanjangan kedua tanggal 20 hingga 26 Oktober 2020" terangnya.

3. Bawaslu akan melakukan sistem jemput bola kepada pelamar

Trauma Pilpres 2019, Petugas TPS Pilkada Sleman Sepi Peminat   IDN Times/Imam Rosidin

Agar kuota ini bisa terpenuhi sampai akhir batas pendaftaran, Bawaslu akan melakukan sosialisasi secara masif jika perlu melakukan sistem jemput bola.

"Kita mencoba membantu sosialisasi sebanyak mungkin, termasuk bekerja sama dengan Humas Bawaslu Sleman dan Kominfo Sleman. Teman-teman Panwascam akan melakukan sosialisasi sampai padukuhan, RT serta RW. Saat perpanjangan kalau diperlukan kita pakai sistem jemput bola ke pelamar atau talent hunting," paparnya.

Baca Juga: 2 Pusat Perbelanjaan di Sleman Langgar Protokol Kesehatan

Topik:

  • Febriana Sintasari
  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya