Tracing Klaster Cebongan Dicukupkan, Total 26 Orang Positif COVID-19 

Terdiri dari pedagang dan keluarganya

Sleman, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman mencukupkan tracing klaster Pasar Cebongan. Kepala Dinkes Sleman, Joko Hastaryo menjelaskan, dicukupkannya tracing untuk Pasar Cebongan ini dikarenakan sejak 19 September 2020 lalu, sudah tidak ditemukan lagi kasus baru di klaster ini.

"Tracing sementara sudah cukup, karena sudah tidak ada kasus baru," ungkapnya pada Rabu (24/9/2020).

Baca Juga: Klaster Pasar Cebongan Tambah 8, Kasus COVID di Sleman Naik 32 Orang 

1. Total 26 kasus ditemukan

Tracing Klaster Cebongan Dicukupkan, Total 26 Orang Positif COVID-19 Ilustrasi corona. IDN Times/Mardya Shakti

Joko mengungkapkan, sejak kasus positif pertama ditemukan di Pasar Cebongan pada 7 September lalu, total ada 26 kasus positif yang ditemukan. Dari jumlah tersebut, 13 orang merupakan pedagang, sedangkan 13 lainnya merupakan keluarga dari pedagang.

"Sampai kemarin sore sudah tidak ada penambahan. Baik pedagang maupun keluarga sudah tidak ada penambahan. Pasar juga sempat ditutup 3 hari," terangnya.

2. Berawal dari dua orang yang positif

Tracing Klaster Cebongan Dicukupkan, Total 26 Orang Positif COVID-19 Ilustrasi Tes Usap/PCR Test. IDN Times/Hana Adi Perdana

Klaster Pasar Cebongan ini sendiri ditemukan pertama kali pada 7 September 2020. Yang mana ada 2 orang yang positif COVID-19, yakni penjaga MCK yang diketahui positif pada Senin (7/9/2020) dan pedagang, diketahui yang positif pada Selasa (8/9/2020).

Kemudian, Dinkes melakukan tracing kepada lebih dari satu blok pasar. Dari sana diketahui total ada 19 orang yang positif COVID-19. Lalu, pada 19 September 2020, Dinkes kembali menemukan 7 kasus positif.

"Jadi memang kita menemukan kasus pertama 2, bertambah 5, bertambah 12, terakhir 7," terangnya.

3. Segera agendakan skrining pasar

Tracing Klaster Cebongan Dicukupkan, Total 26 Orang Positif COVID-19 Ilustrasi Pasar ditutup (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)

Sebagai langkah antisipasi, Dinkes berencana untuk mengadakan skrining pasar lagi seperti sebelumnya. Joko menjelaskan, saat ini pihaknya sedang melakukan koordinasi dengan Disperindag, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kalurahan, dan Dinas Koperasi dan UMKM.

"Memang sudah ada rencana skrining sampling ulang. Setelah ada kasus ini sudah kita pikirkan untuk skrining. Tapi waktunya belum tahu kapan, karena kita masih melakukan tracing yang lain," paparnya.

Baca Juga: 19 Orang Dinyatakan Positif COVID-19, Pasar Cebongan Tutup 3 Hari 

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya