Tim Peneliti Bantah Alat Deteksi Corona, GeNose Dilarang Digunakan 

Tim mengklaim akurasi tes alat GeNose hingga 94 persen

Sleman, IDN Times - Tim GeNose C19 membantah informasi yang menyebut alat deteksi virus corona melalui embusan napas, resmi dilarang sebagai syarat perjalanan transportasi. 

Juru Bicara Tim GeNose, Saifudin Hakim menegaskan hingga saat ini GeNose masih digunakan di fasilitas publik di berbagai sektor masyarakat.

“Banyak berita negatif dan bahkan cenderung tidak benar soal GeNose yang harus diluruskan kepada publik,” ungkapnya pada Rabu (7/7/2021).

1. Izin edar GeNose masih berlaku

Tim Peneliti Bantah Alat Deteksi Corona, GeNose Dilarang Digunakan Mesin GeNose. Dok. Humas Pemprov Jateng

Hakim menegaskan informasi larangan penggunaan GeNose C19 sebagai syarat perjalanan untuk seterusnya tidaklah benar. Menurutnya hal ini merupakan kesimpulan sepihak atas kebijakan PPKM Darurat yang tidak memasukkan GeNose sebagai salah satu alat tes COVID-19 selama PPKM Darurat.

"Izin edar GeNose C19 juga masih berlaku sehingga tidak ada alasan untuk melakukan pelarangan penggunaan GeNose C19 di masyarakat," katanya.

Baca Juga: Selama Masa PPKM Darurat, Hasil Tes Genose Tidak Berlaku 

2. Akurasi tes alat GeNose hingga 94 persen

Tim Peneliti Bantah Alat Deteksi Corona, GeNose Dilarang Digunakan Kemenko PMK Terima GeNose dan Alat Rapid Test Antigen CePAD untuk Covid-19 dari Kemenristek/BRIN (Dok. Kemenko PMK RI)

Menurut Hakim, kesempatan libur penggunaan GeNose C19 di sektor transportasi saat ini digunakan oleh tim peneliti dan pengembang GeNose untuk menambah data varian baru virus COVID-19 ke kecerdasannya. Penambahan data varian baru ini akan semakin memperkuat artificial intelligence (AI) dan akurasi GeNose C19.  Alat ini justru harus terus digunakan pada situasi riil agar semakin cerdas.

Saat ini uji validasi eksternal juga masih terus dilakukan yang akan membantu hidung elektronik mengendus terduga COVID-19 dengan lebih akurat pada situasi penggunaan riil di lapangan.

“Akurasi GeNose sampai saat ini masih di angka 93-94 persen dan akan terus kita tingkatkan,” jelasnya.

Menurut Hakim, GeNose C19 mampu mendeteksi terduga positif COVID-19 pada koridor perjalanan. Data tersebut mencerminkan tingkat persentase positif sebanyak sembilan persen (positivity rate) pada populasi calon pejalan yang tanpa gejala atau merasa sehat. Angka tersebut mendekati rata-rata tingkat positif nasional setinggi 14 persen.

3. GeNose masih digunakan di berbagai tempat

Tim Peneliti Bantah Alat Deteksi Corona, GeNose Dilarang Digunakan Salah satu anggota DPR RI saat dites menggunakan GeNose. IDN Times/Siti Umaiyah

GeNose saat ini masih tetap dipergunakan sebagai alat screening di berbagai sektor dan kegiatan. Antara lain perkantoran, kampus, pondok pesantren, dan korporasi. Pihaknya berharap GeNose bisa dikembangkan agar bisa juga dipakai untuk mendeteksi penyakit pernapasan lainnya.

“Ke depan, GeNose C19 bisa kita kembangkan untuk mendeteksi penyakit terkait pernapasan lainnya, tidak hanya COVID-19,” paparnya.

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya