Spesimen Hasil Tes Swab Terlalu Banyak, Lab di DIY Angkat Tangan  

Awalnya tes swab akan dilakukan untuk 1.000 dalam seminggu

Sleman, IDN Times - Koordinator Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sleman Joko Hastaryo mengakui terjadi penumpukan spesimen yang diperiksa di enam laboratorium yang dimiliki Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). 

Joko menjelaskan jumlah spesimen yang harus diperiksa saat ini sangat banyak, padahal satu laboratorium hanya bisa menampung 200 hingga 300 spesimen per hari, maka penumpukan tidak bisa terhindarkan dan laboratorium akhirnya mengalami kewalahan.

"Seperti halnya Kabupaten Bantul yang seharusnya mengirimkan spesimen ke Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan Dan Pengendalian Penyakit Yogyakarta (BBTKLPP), lantaran BBTKLPP sudah penuh maka Kabupaten Bantul mengirimkan spesimen ke FK-KMK UGM. Hal tersebut membuat laboratorium FK-KMK tidak bisa menerima spesimen baru lagi selama 10 hari ke depan," ujar Joko pada Senin (27/7/2020).  

 

1. Spesimen terlalu banyak, laboratorium angkat tangan

Spesimen Hasil Tes Swab Terlalu Banyak, Lab di DIY Angkat Tangan  Mahasiswa UGM saat melakukan riset di laboratorium. Dok: Humas UGM

Saat ini di DI Yogyakarta memiliki sebanyak enam buah laboratorium yang digunakan untuk memeriksa spesimen. Laboratorium tersebut meliputi Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP), Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, RSUP Sardjito, Balai Besar Veteriner Wates, RS Hardjolukito, dan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammdiyah Yogyakarta (UMY).

Joko menjelaskan sebanyak enam laboratorium yang ada, lima di antaranya sudah angkat tangan lantaran over kapasitas. Saat ini pihaknya hanya mengandalkan Laboratorium UMY dengan kapasitas per hari hanya 60 hingga 100 spesimen.

"Lima lab angkat tangan karena terlampau penuh, yang masih bisa menerima hanya UMY. Kapasitas pemeriksaannya per hari sekitar 60-100 spesimen," terangnya. 

Baca Juga: Sepanjang Juni–Juli, Ada 18 Nakes di Sleman yang Positif COVID-19

2. Awalnya tes swab akan dilakukan sebanyak 1.000 dalam seminggu

Spesimen Hasil Tes Swab Terlalu Banyak, Lab di DIY Angkat Tangan  IDN Times/Debbie Sutrisno

Penyebab over kapasitas jumlah spesimen, Joko menyatakan hal tersebut terjadi sejak perencanaan tes untuk 1.000 spesimen dalam setiap minggunya. Namun karena over kapasitas, pihaknya hanya mampu melakukan swab 500 spesimen dalam setiap minggunya.

Sejak Juni lalu, Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman mencanangkan program tes swab massal kepada 5.000 spesimen. Joko Hastaryo menjelaskan rencananya swab massal akan selesai pada akhir bulan Juli, namun lantaran over kapasitas laboratorium, program tersebut kemungkinan baru rampung pada Agustus mendatang.

 

3. Antrean di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan Dan Pengendalian Penyakit Yogyakarta (BBTKLPP) mampu diurai

Spesimen Hasil Tes Swab Terlalu Banyak, Lab di DIY Angkat Tangan  Kepala BBTKLP Yogyakarta, Irene / Sumber: www.jogjaprov.go.id

Sementara itu, Kepala Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan Dan Pengendalian Penyakit Yogyakarta (BBTKLPP), Irene menyatakan hari ini pihaknya sudah mampu mengurai antrean spesimen yang dikirimkan. 

"Saat ini kita sudah hampir berhasil mengurai antrean sampel karena setiap harinya kami bisa memeriksa sekitar 1.000 sampel,"ujar Irene. 

Untuk jumlah hasil spesimen yang belum keluar dari BBTKLPP sekitar 1000 sampel. Sedangkan yang belum diproses adalah yang masuk hari ini, Senin 27 Juli 2020. 

Selain BBTKLP, jumlah spesimen yang dapat diperiksa di RS Sardjito sebanyak 240 sampel. Fakultas Kedokteran UGM 400 sampel, BBVet spesimen dan RS Harjolukito sebanyak 56 sampel. 

Baca Juga: Dinkes Sleman Bakal Gelar Tes Swab di Pondok Pesantren

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya