Sleman Jadi Homebase Klub Liga 1, Kepala Dinkes: Makdeg Saya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Liga Indonesia Baru (LIB) dan PSSI berencana melanjutkan kembali Shopee Liga 1 2020 di Jawa pada 1 Oktober 2020 mendatang. Salah satu homebase yang dipilih oleh klub-klub adalah Stadion Maguwoharjo yang berlokasi di Kabupaten Sleman.
Mendengar informasi tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo mengaku belum ada koordinasi mengenai hal tersebut.
Baca Juga: Liga 1 Berlanjut, 3 Klub Bidik Sultan Agung Bantul Jadi Homebase
1. Takut terjadi penularan COVID-19
Joko menjelaskan, ada ketakutan tersendiri terkait potensi penularan COVID-19 ketika harus mengumpulkan banyak massa saat pandemik belum berakhir. Menurutnya, jika memang hanya pemain tidaklah masalah. Karena jumlahnya tidak terlalu banyak. Namun, jika ada penonton, hal tersebut akan menimbulkan potensi klaster baru.
"Jujur sebagai penggemar sepak bola, begitu dapat info itu makdeg gitu. Kalau pemainnya mungkin tidak terlalu masalah, karena jumlahnya tidak banyak. Tapi kalau penontonnya tidak ada pengaturan tertentu, pembatasan misalnya. Itu pasti jadi potensi penyebaran kasus," ungkapnya pada Senin (27/7/2020).
2. Riskan terjadi penularan
Menurut Joko, saat ini cukup riskan ketika harus mengumpulkan massa. Apalagi dalam waktu yang lama. Dia mencontohkan jika kegiatan gowes saja seperti beberapa saat lalu bisa memunculkan penularan COVID-19, apalagi jika harus mengumpulkan massa untuk menonton.
Joko menjelaskan, jika pihaknya cukup dilematis berkenaan dengan hal ini. Menurutnya, jika kegiatan sepak bola harus dilanjutkan, maka harus benar-benar membuat aturan yang ketat.
"Kalau melihat kemarin pesepeda aja bisa seperti itu, apalagi yang berkumpul lama. (Melanjutkan pertandingan bola) dilematis juga. Yang penting harus dibuat aturan ketat," terangnya.
3. Akan buat aturan berkaitan dengan nobar
Mendengar rencana pertandingan tanpa penonton, Joko menjelaskan jika hal tersebut cukup melegakan. Namun, pihaknya juga akan mengantisipasi ketika pertandingan tetap dilanjutkan. Antisipasi yang dilakukan di antaranya adalah membuat SE Bupati dan Surat Edaran berkaitan dengan potensi adanya nonton bareng (nobar) di sejumlah titik.
"Tapi kalau memang tidak ada penonton hadir ya Alhamdulillah, paling tidak meringankan kami para tenaga kesehatan. Tapi kalau berkerumun kecil-kecil untuk nobar mungkin lebih bisa diatur," paparnya.
Baca Juga: PSSI Pilih DIY Homebase Tim Luar Jawa, Djanur: Barito Gak Masalah