Sepekan Terakhir, Merapi Luncurkan 14 Kali Awan Panas

Merapi juga mengalami 158 kali guguran lava

Sleman, IDN Times - Selama sepekan terakhir, Gunung Merapi terpantau mengeluarkan 14 kali awan panas guguran. Menurut Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida dari belasan kali awan panas guguran tersebut, jarak luncur guguran terjauh mencapai 1.800 meter.

"Awan panas guguran terjadi sebanyak 14 kali dengan jarak luncur teramati sejauh 1.800 m ke arah Barat Daya dan terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimal 60 mm dan durasi 168 detik," ungkapnya pada Senin (5/4/2021).

Hanik menyampaikan, dari pantauan yang dilakukan oleh BPPTKG, juga teramati adanya hujan abu berintensitas tipis di sejumlah wilayah. Di antaranya Ngadirojo, Stabelan, Takeran, Tlogolele, Selo, Pos Babadan, dan sekitar Pasar Talun.

Baca Juga: Lakoni Kirab Labuhan Merapi, Peserta Malah Temukan Kerangka Manusia

1. Ratusan guguran lava juga teramati

Sepekan Terakhir, Merapi Luncurkan 14 Kali Awan PanasGunung Merapi mengeluarkan lava pijar yang terlihat dari Wonorejo, Hargobinangun, Pakem, Sleman, D.I Yogyakarta, Senin (18/1/2021). ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Menurut Hanik, BPPTKG juga mengamati adanya 158 kali guguran lava yang mengarah ke Barat Daya serta di Kubah Tengah. Untuk guguran lava ini memiliki jarak maksimum sejauh 1.100 meter.

"Guguran lava teramati sebanyak 158 kali dengan jarak luncur maksimal 1.100 meter ke arah Barat Daya dan 1 kali guguran lava pijar di Kubah Tengah," katanya.

2. Pertumbuhan kubah lava Merapi sebesar 13.400 meter kubik per hari

Sepekan Terakhir, Merapi Luncurkan 14 Kali Awan PanasIlustrasi Merapi. IDN Times/Arief Rahmat

Menurut Hanik, dari analisis morfologi area puncak pada tanggal 25 Maret hingga 1 April, diketahui adanya perubahan area morfologi area puncak karena aktivitas guguran dan pertumbuhan kubah. Untuk volume kubah lava di sektor Barat Daya, sebesar 1.060.000 m³ dengan laju pertumbuhan 13.400 m³/hari.

"Analisis morfologi area puncak berdasarkan foto dari sektor tenggara tanggal 1 April terhadap tanggal 25 Maret 2021 menunjukkan ketinggian kubah tengah yaitu sebesar 70 m," jelasnya.

3. Dilaporkan adanya lahar hujan

Sepekan Terakhir, Merapi Luncurkan 14 Kali Awan PanasANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

BPPTKG juga mengamati adanya lahar hujan di Kali Boyong dengan intensitas kecil pada 27 Maret 2021. Sementara itu, intensitas kegempaan pada minggu ini terpantau lebih rendah dibandingkan minggu lalu.

Hanik menjelaskan, hingga saat ini status Gunung Merapi masih berada di tingkat Siaga. Untuk potensi bahaya erupsi Gunung Merapi, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor Selatan-Barat Daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sedangkan pada sektor Tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km potensi bahaya serupa juga perlu diwaspadai.

"Erupsi eksplosif juga masih berpeluang terjadi dengan potensi bahaya berupa lontaran material vulkanik dalam radius 3 km dari puncak," paparnya.

Baca Juga: Terkena Muntahan Erupsi, Butuh 25 Tahun Pulihkan Hutan Merapi  

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya