Selasa Malam, Merapi Keluarkan 11 Kali Awan Panas Guguran
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Pada Selasa (26/1/2021) malam, Gunung Merapi tercatat mengeluarkan sebanyak 11 kali awan panas guguran.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida mengungkapkan, awan panas guguran tersebut semuanya mengarah ke sektor Barat Daya, yakni ke hulu Kali Krasak dan Boyong.
"(Awan panas guguran) ke arah Barat Daya: hulu Kali Krasak, Boyong," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Rabu (27/1/2021).
Baca Juga: Mengenal Wedhus Gembel, Awan Panas yang Jadi Momok dari Merapi
1. Jarak maksimum sejauh 1.500 m
Hanik membeberkan, dari sebelas kali kejadian awan panas guguran yang teramati pada periode 18:00-24:00 WIB, jarak luncur terjauh tercatat sejauh 1.500 meter. Kejadian tersebut terjadi pada pukul 19:03, 20:38, 23:14, serta 23:49 WIB.
"Estimasi jarak luncur 1.500 m," katanya.
2. Tinggi kolom mayoritas tidak teramati
Untuk tinggi kolom, mayoritas tidak teramati lantaran cuaca berkabut. Menurut Hanik, hanya kejadian awan panas guguran pukul 18:26 WIB yang tinggi kolomnya teramati, yakni setinggi 300 meter. Sedangkan untuk durasi sendiri, maksimum selama 160 detik, yang terjadi pada pukul 19:03 WIB.
"Pukul 19:03 WIB, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 40 mm dan durasi 160 detik, tinggi kolom tak teramati, cuaca berkabut, mendung, hujan," jelasnya.
3. Masyarakat diminta waspada potensi bahaya awan panas guguran
Lantaran situasi Gunung Merapi saat ini masih berada di tingkat Siaga, Hanik mengimbau agar masyarakat untuk bisa mewaspadai adanya potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor Selatan-Barat Daya meliput Sungai Boyong, Bedog, Krasak Bebeng dan Putih sejauh maksimal 5 km.
"Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dan puncak," paparnya.
Baca Juga: Pengungsi Sudah Pulang, Status Tanggap Darurat Merapi Masih Dipertahankan