Selama Sepekan, Merapi Keluarkan Sebanyak 70 Guguran Lava Pijar 

Laju pertumbuhan kubah lava 11.600 m3 per hari

Sleman, IDN Times - Gunung Merapi hingga saat ini masih mengeluarkan awan panas dan guguran lava pijar. Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida menyampaikan dalam satu minggu ini Merapi telah mengeluarkan sebanyak 70 kali guguran lava pijar serta 15 awan panas.

1. Jarak luncur awan panas hingga 2.000 meter

Selama Sepekan, Merapi Keluarkan Sebanyak 70 Guguran Lava Pijar Awanpanas guguran Gunung Merapi. Dok: BPPTKG

Hanik mengatakan dari 70 kali kejadian guguran lava pijar, jarak luncur maksimum sejauh 1.800 meter. Sementara itu, untuk awan panas guguran hingga 2.000 meter.

"Awan panas guguran terjadi sebanyak 15 kali dengan jarak luncur maksimal teramati sejauh 2.000 meter ke arah Barat Daya. Hal ini terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimal 60 mm dan durasi 140 detik," ungkapnya pada Jumat (28/5/2021).

Baca Juga: Tekan Klaster COVID-19, Pemkab Sleman Diminta Lakukan Pembatasan

2. Laju pertumbuhan kubah lava 11.600 m3 per hari

Selama Sepekan, Merapi Keluarkan Sebanyak 70 Guguran Lava Pijar ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Hingga saat ini, volume kubah lava Merapi di sektor Barat Daya sebesar 1.264 800 m3 dengan laju pertumbuhan 11.600 m3 per hari.

Menurut Hanik, dalam minggu ini BPPTKG juga mencatat adanya 22 kali gempa Vulkanik Dangkal, 201 kali gempa fase banyak, 949 kali gempa Guguran, 43 kali gempa embusan dan 5 kali gempa ektonik.

"Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih tinggi dibandingkan minggu lalu," katanya.

3. Status Merapi masih siaga

Selama Sepekan, Merapi Keluarkan Sebanyak 70 Guguran Lava Pijar Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran, Kamis (6/5/2021). (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Hingga saat ini status Gunung Merapi masih berada di tingkat siaga. Untuk potensi bahaya erupsi Gunung Merapi, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor Selatan-Barat Daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sedangkan pada sektor Tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km potensi bahaya serupa juga perlu diwaspadai.

"Erupsi eksplosif juga masih berpeluang terjadi dengan potensi bahaya berupa lontaran material vulkanik dalam radius 3 km dari puncak," paparnya.

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya