Selama PJJ, Anak-anak di Panti Asuhan Bahu Membahu Belajar Bersama

Yang lebih tua membantu adik-adiknya

Yogyakarta, IDN Times - Sejak Maret lalu, anak-anak yang tinggal di Rumah Pengasuhan Anak Wiloso Projo, Kota Yogyakarta mulai melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) lantaran adanya pandemik COVID-19.

Agar pembelajaran bisa berjalan dengan efektif dan efisien, para pengasuh secara bergantian mendampingi anak-anak belajar. Tidak hanya itu, bagi anak yang memiliki jenjang pendidikan lebih tinggi, secara suka rela ikut mendampingi proses belajar daring anak di bawahnya.

Baca Juga: Siswa Panti Asuhan saat PJJ, Tak Punya HP dan Harus Berbagi Komputer

1. Tekankan kekeluargaan

Selama PJJ, Anak-anak di Panti Asuhan Bahu Membahu Belajar BersamaRPA Wiloso Projo belajar bersama. IDN Times/Siti Umaiyah

Ari Arif, Kepala UPT Rumah Pengasuhan Anak Wiloso Projo menjelaskan, saat ini setidaknya ada 23 anak yang tinggal di rumah pengasuhan. Dari jumlah tersebut, 3 di antaranya merupakan anak jenjang SD, 12 jenjang SMP serta 8 jenjang SMK.

Hal utama yang ditekankan olehnya kepada anak-anak yakni rasa kekeluargaan dan saling bahu-membahu. Hal tersebut pun terlihat dalam proses PJJ, di mana siswa saling bahu-membahu belajar bersama. Menurut Ari, setiap pukul 07.00 WIB, biasanya anak-anak sudah bersiap untuk belajar bersama di 3 ruangan yang telah disiapkan.

"Dari pengasuh mendampingi anak-anak belajar jarak jauh. Nanti, bagi kakak-kakak yang sudah selesai belajar, bisa membantu mendampingi adik-adiknya belajar. Dari dulu kita tekankan kekeluargaan. Yang besar itu kakak, yang kecil adik," ungkapnya pada Kamis (23/7/2020).

2. Siapkan beberapa komputer

Selama PJJ, Anak-anak di Panti Asuhan Bahu Membahu Belajar BersamaAnak-anak RPA Wiloso Projo belajar bersama. IDN Times/Siti Umaiyah

Ari menjelaskan, untuk anak-anak yang duduk di jenjang SMK, rata-rata sudah memegang handphone sendiri untuk keperluan PJJ. Sedangkan untuk anak-anak di jenjang SD dan SMP, pihaknya menyiapkan beberapa komputer dan meminjamkan handphone pengasuh agar anak tetap bisa terhubung dengan sekolah.

Menurut Ari, jika dibandingkan dengan PJJ, anak-anak cenderung lebih paham ketika mengikuti pembelajaran tatap muka. Hal tersebut dikarenakan materi yang disampaikan guru lebih mudah dipahami oleh anak-anak.

"Mungkin anak-anak lebih bisa paham dan senang mengikuti pembelajaran tatap muka. Tapi mau bagaimana lagi karena memang ada corona. Kita juga dengan senang hati mendampingi anak-anak belajar," terangnya.

3. Belajar untuk masa depan yang lebih cerah

Selama PJJ, Anak-anak di Panti Asuhan Bahu Membahu Belajar BersamaAnak-anak RPA Wiloso Projo belajar bersama. IDN Times/Siti Umaiyah

Ari menjelaskan, anak-anak yang tinggal di rumah pengasuhan Wiloso Projo berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda. Di Hari Anak Nasional, dirinya selalu menekankan ke anak-anak agar selalu bersemangat belajar untuk menggapai masa depan yang lebih cerah.

Berkenaan dengan cita-cita, pihaknya pun selalu mendukung apapun yang diinginkan oleh anak-anak.

"Kita selalu berpesan ke anak-anak agar belajar yang rajin, kalau bisa hingga ke perguruan tinggi. Agar nanti bisa meraih cita-cita yang diinginkan. Untuk cita-cita, kita tidak pernah memaksakan harus jadi apa. Yang penting jadi anak yang baik," paparnya.

4. Lebih paham jika diajarkan langsung oleh guru

Selama PJJ, Anak-anak di Panti Asuhan Bahu Membahu Belajar BersamaAnak-anak RPA Wiloso Projo belajar bersama. IDN Times/Siti Umaiyah

Sementara itu, Fanes Dian Saputri, salah satu anak yang tinggal di Rumah Pengasuhan Anak Wiloso Projo, menjelaskan jika dirinya lebih paham ketika materi disampaikan oleh guru secara langsung.

Fanes yang saat ini duduk di bangku 12 SMK menjelaskan, selama ini PJJ di sekolahnya disampaikan melalui dua aplikasi. Yakni Google Classroom dan WhatsApp.

"Selama PJJ cenderung tidak ada kendala. Namun, saya lebih paham jika materi disampaikan guru langsung. Selain itu belajar di sekolah juga lebih enak, karena bisa bertemu teman-teman," katanya

Sebagai anak yang usianya lebih tua di panti, dirinya sebisa mungkin menjadi kakak yang bisa mendampingi dan mengarahkan adik-adiknya. Saat PJJ pun dirinya juga berusaha membantu adik-adiknya yang kurang mengerti materi pelajaran.

Baca Juga: Tahun Ajaran Baru Dimulai, Pembelajaran Jarak Jauh Masih Sarat Kendala

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya