Sekolah Vokasi UGM Akan Buka Prodi Magister Terapan, Tertarik Daftar? 

Ini 2 alasan UGM buka Prodi Magister Terapan 

Sleman, IDN Times - Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) berencana membuka program studi Magister Terapan. Pelaksana Tugas Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan SV UGM, Agus Nugroho menjelaskan prospek pendidikan vokasi cukup menjanjikan.

Baca Juga: UGM, ITB, dan UNS Kolaborasi Atasi Limbah Masker dan Sarung Tangan

1. Kebutuhan SDM mengarah kepada kemampuan spesifik

Sekolah Vokasi UGM Akan Buka Prodi Magister Terapan, Tertarik Daftar? PPSMB UGM. Dok: Humas UGM

Rencana pendirian program studi Magister Terapan ini akan dimulai dengan mengikuti proses dan ketentuan yang berlaku. Hal ini melihat dari road map industri tanah air yang berkembang saat ini. Kebutuhan SDM mengarah kepada kemampuan spesifik dan bukan lagi generalis. Kemampuan spesifik ini menurut Agus didapatkan dari pendidikan vokasi.

"Agar ketika prodi sudah berdiri bisa benar-benar dapat berkontribusi baik,” ungkapnya pada Rabu (5/5/2021).

2. Latar belakang pendirian Magister Terapan

Sekolah Vokasi UGM Akan Buka Prodi Magister Terapan, Tertarik Daftar? ugm.ac.id

Agus memaparkan beberapa alasan pendirian program studi baru, pertama dengan berlatar pendidikan spesifik (vokasi), industri tidak memerlukan melakukan pelatihan kepada tenaga kerja mereka. Kedua, kurikulum pendidikan vokasi lebih banyak mengarah kepada pendidikan praktik daripada teori dan program magangnya menjadi suatu keuntungan tersendiri. 

“Kompetensi spesifik akan lebih menguntungkan industri karena keunggulan produk menjadi kekuatan kompetisi. Sebagai contoh misalnya profesi produk manajer diharapkan mampu menciptakan produk inovasi yang dapat menyesuaikan kebutuhan dan diterima oleh market,” katanya.

3. Ada dua ketentuan yang harus dipenuhi

Sekolah Vokasi UGM Akan Buka Prodi Magister Terapan, Tertarik Daftar? Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM). (IDN Times/Siti Umaiyah)

Untuk bisa mendirikan program studi Magister Terapan ini, setidaknya
ada dua ketentuan yang harus dipenuhi. Pertama, market driven yang berarti memenuhi permintaan dunia kerja. Program studi yang didirikan harus mempertimbangkan kebutuhan pasar atau masyarakat dalam dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja (DUDIKA). Kedua adalah scientific vision

"Program studi yang didirikan kemudian juga harus berdasar kepada visi keilmuan masa depan yang bermuara pada asas kemanfaatan," paparnya.

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya