Saat Pandemik Sejumlah PTS Prioritaskan Infrastruktur Digital 

Saat ini pembangunan fisik gedung tak lagi jadi prioritas  

Sleman, IDN Times - Pandemik COVID-19 memberikan dampak yang besar di segala sektor. Tidak terkecuali perguruan tinggi swasta (PTS) di Indonesia. Hal tersebut menuntut PTS melakukan berbagai strategi dan prioritas pembangunan.

Di Universitas Islam Indonesia (UII), strategi yang dilakukan untuk menghadapi pandemik COVID-19 salah satunya adalah perubahan prioritas yang semula pembangunan infrastruktur fisik menjadi penguatan infrastruktur digital.

 

Baca Juga: UIN Sunan Kalijaga Gelar Wisuda Daring Pertama Diikuti 696 Mahasiswa  

1. Penguatan infrastruktur digital

Saat Pandemik Sejumlah PTS Prioritaskan Infrastruktur Digital unsplash.com

Wakil Rektor Bidang Networking dan Kewirausahaan UII, Wiryono Raharjo menyampaikan saat ini UII melakukan penguatan infrastruktur digital salah satunya dengan pembukaan akses jaringan Eduroam. Lewat jaringan ini civitas akademika UII dapat mengakses internet secara aman ketika melakukan kunjungan ke universitas lain yang juga tergabung dalam Eduroam.

"Mereka dapat melakukan login hanya cukup dengan id yang dipakai di UII," ungkapnya dalam webinar series bertema “Strategi Penguatan Kerjasama Global Perguruan Tinggi Swasta di Kala Pandemi” yang diselenggarakan pada Rabu (22/7/2020).

2. Kerja sama internasional tetap dilakukan

Saat Pandemik Sejumlah PTS Prioritaskan Infrastruktur Digital Instagram.com/fk_uii/

Meski dunia dilanda pandemik, kemitraan internasional terus dirawat. Menurutnya Wiryono, UII terbuka bagi siapa saja yang ingin berkolaborasi dalam membangun kemitraan internasional itu. Pihaknya juga siap membantu membuka hubungan ke mitra-mitra yang telah terjalin dengan UII.

Salah satunya UII telah berkomitmen mengemban kerja sama internasional melalui program Erasmus+. Program ini adalah bentuk dukungan Uni Eropa di bidang pendidikan, pelatihan pemuda, dan olahraga. Melalui program ini, UII berpeluang mengikuti International Credit Mobility (ICM) serta Capacity Building for Higher Education (CBHE). ICM merupakan program yang menawarkan pertukaran (exchange) internasional kepada mahasiswa dan staf (dosen dan tendik) universitas.

"Salah satu contoh proyek UII dalam Erasmus+ adalah program Erasmus BUiLD. Program ini diselenggarakan bersama dengan sebelas universitas yang terdiri dari tujuh universitas di Indonesia serta empat universitas dari Uni Eropa. Program ini salah satunya bertujuan mengembangkan web portal untuk ketahanan bencana," terangnya.

3. Membangun database kerja sama

Saat Pandemik Sejumlah PTS Prioritaskan Infrastruktur Digital pexels.com/fauxels

Rektor Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), Bedjo Santosa menyampaikan pandemik memberikan tantangan baru bagi perguruan tinggi untuk membangun kerja sama internasional. Salah satunya yaitu berkurangnya perpindahan secara fisik dari satu negara ke negara lainnya.

"Mobilitas internasional sebagai realisasi kemitraan awalnya didominasi oleh mobilitas fisik. Namun hal ini telah bergeser, membuat mobilitas fisik di tengah krisis pandemik ini harus dihentikan sepenuhnya dan digantikan oleh peran mobilitas virtual secara keseluruhan," paparnya.

Merespon disrupsi pandemik, Bedjo menjelaskan saat ini Unissula membuat beberapa strategi, di antaranya membangun database kerja sama yang dapat diakses oleh semua mitra, serta melakukan komunikasi dua arah kepada mitra secara online.

Baca Juga: Hari Ini, Seleksi Mandiri di UPN Veteran Yogyakarta Dibuka 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya