Sepanjang Rabu, Awan Panas Guguran dan Lava Pijar Teramati di Merapi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Gunung Merapi kembali teramati mengeluarkan awan panas guguran serta lava pijar pada Rabu (24/2/2021). Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida menyampaikan, setidaknya teramati satu kali awan panas guguran serta 26 kali guguran lava pijar selama periode pengamatan pukul 00.00-24.00 WIB.
Baca Juga: Rabu Pagi, Awan Panas Guguran Merapi Kembali Terjadi
1. Awan panas guguran berjarak luncur 800 meter
Hanik menyebutkan, untuk awan panas guguran yang terjadi ini, terpantau mengarah ke arah Barat Daya. Sedangkan untuk jarak luncur awan panas, mencapai 800 meter.
"Teramati 1 kali awan panas guguran dengan jarak luncur 800 m mengarah ke Barat Daya," ungkapnya pada Kamis (25/2/2021).
2. Guguran lava pijar maksimum berjarak 1.000 meter
Sementara untuk guguran lava pijar yang terjadi, juga mengarah ke Barat Daya. Sedangkan untuk jarak luncuran, maksimum sejauh 1.000 meter.
"Teramati 26 kali guguran lava malam tampak pijar dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter mengarah ke Barat Daya," katanya.
3. Status masih Siaga
Hanik menyebutkan, selain awan panas guguran dan guguran lava pijar, pihaknya juga mencatat adanya 149 kali gempa guguran, 2 kali gempa fase banyak, 1 kali gempa tektonik, serta 2 kali gempa hembusan. Sementara itu, untuk laju deformasi sebesar 0,4 cm per hari.
Menurut Hanik, hingga saat ini status Gunung Merapi masih dalam tingkat Siaga. Di mana potensi bahaya yang terjadi berupa guguran lava dan awan panas pada sektor Selatan-Barat Daya meliput Sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km.
"Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dan puncak," jelasnya.
Baca Juga: Merapi Terpantau Keluarkan Guguran Lava Pijar hingga 36 Kali