PTM 6 SMA di Sleman Dihentikan, 20 Murid dan Guru Positif COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Dinas Kesehatan Sleman menghentikan proses pembelajaran tatap muka (PTM) di enam SMA dan SMK, setelah ditemukan kasus positif COVID-19. Sebanyak 20 siswa dan guru diketahui positif setelah dilakukan tes swabsampling
"Kasus positif tersebut dijumpai saat dilaksanakan tes usap acak oleh Dinas Kesehatan Sleman di sejumlah SMA/SMK di Sleman," ungkapnya pada Kamis (25/11/2021).
1. Ada 6 sekolah yang lakukan swab sampling
Priyo menjelaskan tes swab sampling ini dilakukan di enam sekolah pada Rabu (24/11/2021). Dari tes diketahui 13 siswa dan satu guru positif COVID-19 di SMK N 1 Tempel, masing-masing dua siswa di SMA N 1 Pakem, SMA N 1 Seyegan, serta SMA N 1 Cangkringan, ditambah 1 siswa SMA N 1 Kalasan.
"Sementara untuk SMK Insan Cendikia tadi kami hubungi, mengatakan hasil dari puskesmas belum keluar atau belum disampaikan. Tapi sampai sekarang kami belum dapat informasinya," ujar Priyo.
2. PTM langsung dihentikan
Usai diketahui terdapat siswa dan guru positif COVID-19, pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di sekolah langsung dihentikan. Selanjutnya sebanyak enam sekolah tersebut ditutup selama 14 hari ke depan
"PTM dihentikan selama 14 hari, kalau kondisi sudah baik lagi kita mulai lagi," terangnya.
Baca Juga: Pemain Sayap PSS Sleman, Mila Siap Berlaga Hadapi Persita
Baca Juga: Harga Minyak Goreng Naik, Bupati Sleman: Jangan Ada yang Menimbun
3. Dinkes langsung lakukan tracing
Priyo menjelaskan pihaknya telah berkoordinasi dengan puskesmas wilayah untuk melakukan tracing pada kontak erat, yaitu teman dan keluarga. Selain itu, siswa dan guru yang positif telah diminta melakukan isolasi. Priyo berharap siswa dan guru positif COVID-19, berada di isolasi terpadu atau selter, agar fokus menjalani isolasi hingga sembuh .
"Kami juga meminta orang tua, agar siswa yang positif bisa menjalani isolasi. Dari dinkes juga menyampaikan harapannya masuk isoter, kami mengedukasi atau persuasi lewat keluarga dan orang tuanya," terangnya.