Petani Untung 4 Kali Lipat dengan Sistem Mina Padi Kolam Dalam

Sudah dilakoni oleh petani dusun Samberambe

Sleman, IDN Times - Meskipun memakan area sampai dengan 20 persen dari keseluruhan luas lahan pertanian, Sistem Mina Padi Kolam Dalam memiliki keuntungan yang besar bagi para petani. Bahkan jika ditotal, keuntungan yang dihasilkan bisa mencapai empat kali lipat.

Hal tersebut yang dirasakan oleh Petani di Dusun Samberembe, Candibinangun, Pakem, Sleman. Menurut Ketua Pertanian dan Perikanan Samberembe, Satrianta, Sistem Mina Padi Kolam Dalam, petani tidak hanya bisa menghasilkan padi, namun juga ikan yang cukup melimpah.

Baca Juga: Sempat Mundur, Musim Tanam Padi di Sleman Dimulai Desember Ini

1. Banyak keuntungan dari Sistem Mina Padi Kolam Dalam

Petani Untung 4 Kali Lipat dengan Sistem Mina Padi Kolam DalamKepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sleman saat mengunjungi Dusun Samberembe. IDN Times/Siti Umaiyah

Satrianta menjelaskan, setidaknya ada empat keuntungan yang dihasilkan dari Sistem Mina Padi Kolam Dalam ini. Pertama, dengan sistem tanam jajar gowok itu bisa meningkatkan produksi padi, meskipun areanya berkurang namun untuk produksinya tidak berkurang, karena dengan sistem ini bisa meningkatkan produktivitas.

"Kedua, petani juga panen ikan sehingga hasilnya menjadi 2 kali lipat. Ketiga, untuk biaya penyiangan sudah tidak ada karena penyiangan dilakukan oleh ikan. Keempat, bebas dari pupuk kimia, karena kalau diberikan nanti ikannya mati. Jadi obatnya bukan obat kimia, tapi yang ramah lingkungan," ungkapnya, Selasa (17/12).

2. Penghasilan meningkat 4 kali lipat

Petani Untung 4 Kali Lipat dengan Sistem Mina Padi Kolam DalamMina padi di Kabupaten Sleman. IDN Times/ Siti Umaiyah

Satrianta mengungkapkan, dulunya saat bertani secara konvensional, pendapatan yang dihasilkan setiap bulan hanya mencapai 200 ribu untuk luas lahan 1000 meter. Dia menceritakan jika untuk biaya operasional menanam padi secara konvensional sudah mencapai 2.400.000,- dan untuk hasil akhir maksimal 3.200.000,-.

"Berarti cuma Rp800.000 untuk 1000 meter dibagi 4 bulan, itu per bulan cuma dapat Rp200.000,-. Mulai dari situ saya menganalisis sistem yang diterapkan sama Dinas Pertanian dan Perikanan yang mengembangkan teknologi Mina Padi Kolam Dalam, " ungkapnya.

Menurutnya, dengan menggunakan sistem Mina Padi Kolam Dalam, total pendapatan yang dihasilkan baik dari hasil ikan maupun padi mencapai 4 kali lipat, di mana sebelumnya per bulan Satrianta hanya mendapat 200 ribu, kini menjadi 1 juta. 

"Dengan kolam dalam alhamdulillah kita tidak hanya panen padi aja, kita dapat tambahan dari hasil ikannya. Padinya juga jauh lebih bagus hasilnya. Untuk panen ikan untuk 1000 meter rata-rata mencapai 4-5 kuintal," ungkapnya.

3. Petani Samberambe juga kembangkan Mina Cabai dan Mina Timun

Petani Untung 4 Kali Lipat dengan Sistem Mina Padi Kolam DalamMina Padi di Dusun Samberembe. IDN Times/Siti Umaiyah

Satrianta menerangkan, selain mengembangkan sistem Mina Padi Kolam Dalam, petani di Samberambe juga telah mengembangkan sistem Mina Cabai dan Mina Timun. Selain itu, ke depan para petani juga akan mengembangkan kampung wisata teknologi pertanian.

 "Kampung ini ke depan kita akan kembangkan Kampung wisata teknologi pertanian perikanan dengan konsep pertanian yang sesungguhnya. Untuk sementara luas lahan masih 2 hektar, nanti di tahun kedua, ketiga, kita akan kembangkan sekitar 4-5 hektar, " ungkapnya.

Baca Juga: 38 Hektar Lahan Pertanian di Sleman Terdampak Tol Yogyakarta-Solo

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya