Pelaksanaan Posyandu di Sleman Akan Sesuaikan Protokol COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Di masa new normal nanti, Pemerintah Kabupaten Sleman akan menyesuaikan kembali pelaksanaan posyandu.
Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun menjelaskan, nantinya kegiatan posyandu akan dibagi menjadi beberapa tahapan untuk memecah kerumunan dan menghindari penyebaran COVID-19. Dia menjelaskan jika pelaksanaan posyandu sangat penting untuk membentuk generasi unggul.
"Dibagi per hari. Biasanya sekali kegiatan 100 orang jadi 30 atau 20. Jadi beberapa tahap," ungkapnya pada Kamis (18/6).
Baca Juga: Insentif yang Dinantikan Nakes di Sleman Masih Tak Kunjung Cair
1. Posyandu penting untuk cegah stunting
Muslimatun menjelaskan, kegiatan posyandu sendiri menjadi salah satu kegiatan yang tidak boleh berhenti. Menurutnya posyandu sangat mempengaruhi kesehatan keluarga, terutama mencegah kekurangan gizi maupun stunting.
"Posyandu menjadi sangat penting, untuk kesehatan ibu, anak dan lansia dalam konteks keluarga. Artinya tidak hanya ibu anak, ada remaja, semua ada di situ. Ini menjadi basis pelayanan," terangnya.
2. Akan gunakan protokol kesehatan
Menurut Muslimatun, di masa new normal nanti posyandu akan dilakukan seperti biasa. Hanya saja, semua kegiatannya akan tetap mengedepankan protokol pencegahan COVID-19, seperti mewajibkan memakai masker, membagi dalam beberapa tahapan agar tidak berkerumun dan lain sebagainya.
"Pada new normal nanti akan dijalankan seperti biasanya, cuma harus memperhatikan protokol kesehatan. Misalnya bayi juga harus pakai masker. Kalau tidak posyandu bisa jadi klaster baru," katanya.
3. Beberapa kader posyandu datangi rumah-rumah
Muslimatun mengungkapkan, di masa tanggap darurat COVID-19 seperti ini, masih ada beberapa kader posyandu yang tetap memberikan pelayanan dengan cara datang ke rumah-rumah. Pemberian makanan tambahan (PMT) pun masih tetap dilakukan untuk mencegah kekurangan gizi maupun stunting.
"Di Banyuraden mereka tetap melakukan penimbangan. Mereka juga memberikan pemberian makanan tambahan. Tapi memang tidak mengumpulkan massa, mereka datang ke rumah-rumah sambil memberikan edukasi. Itu luar biasa, masyarakat tetap kreatif memikirkan lingkungannya," paparnya.
Baca Juga: Distribusi Terbatas, Persediaan Vaksin Polio di Sleman Menipis