Pascaerupsi, Asosiasi Jip Merapi Tiadakan Trip ke Sejumlah Destinasi

Mana saja daftar tempat wisata yang tak bisa dikunjungi?

Sleman, IDN Times - Pascaerupsi Merapi pada 9-10 Maret 2022, Asosiasi Jeep Lereng Merapi memutuskan untuk tidak mengunjungi sejumlah destinasi wisata yang berjarak dekat dengan Gunung Merapi. Ketua Asosiasi Jeep Lereng Merapi Wilayah Barat, Dardiri menjelaskan, keputusan tersebut diambil demi keselamatan dan keamanan bersama.

"Sebelum pemerintah memberi pengumuman, paginya setelah erupsi kita langsung mengumumkan di grup untuk tidak membuka trip di sejumlah destinasi wisata," ungkapnya pada Sabtu (12/3/2022).

Baca Juga: Petilasan Mbah Maridjan hingga Bukit Klangon Ditutup Sementara 

1. Sejumlah destinasi wisata yang tidak dikunjungi sementara

Pascaerupsi, Asosiasi Jip Merapi Tiadakan Trip ke Sejumlah DestinasiBukit Klangon. (visitingjogja.com)

Dardiri mengatakan, adapun sejumlah destinasi wisata yang sementara tidak dikunjungi antara lain Bukit Klangon, Bunker Kaliadem, serta Petilasan Mbah Marijan. Selain itu, untuk trip di aliran Kali Gendol juga sementara tidak diperbolehkan.

"Untuk Kali Kuning yang biasanya digunakan untuk manuver, jika memungkinkan, situasi kondisi cuaca dan alam silakan. Kalau tidak ya tidak boleh," terangnya.

2. Ubah paket wisata jip

Pascaerupsi, Asosiasi Jip Merapi Tiadakan Trip ke Sejumlah DestinasiIlustrasi jip wisata Merapi. (IDN Times/Siti Umaiyah)

Dardiri mengatakan, dari pemantauan yang dilakukan memang ada pembatalan sejumlah trip. Namun hal tersebut hanya terjadi sehari pascaerupsi terjadi. Untuk weekend ini sendiri, wisata jip masih berjalan, tetapi dengan mengubah sejumlah trip.

"Tetap berjalan (wisata jip), cuma paket diubah. Ada destinasi baru yang dikunjungi atau menelusuri Sisa Erupsi 2010," terangnya.

3. Imbau untuk siagakan HT

Pascaerupsi, Asosiasi Jip Merapi Tiadakan Trip ke Sejumlah DestinasiJeep Merapi. IDN Times/Siti Umaiyah

Melihat situasi Merapi yang saat ini masih memiliki potensi bahaya, Dardiri pun mengimbau agar semua pengelola dan pemandu wisata jip Merapi untuk selalu waspada dan menjaga kehati-hatian. Selain itu, dirinya juga mewanti-wanti agar HT selalu dibawa ke mana-mana dan disiagakan.

"Selalu waspada dan hati hati, alam tidak bisa diprediksi. Kedua diwajibkan masing masing komunitas diberi HT untuk pemantauan," paparnya.

Baca Juga: Viral, Pemuda Bermain di Tumpukan Sisa Material Vulkanik Merapi 

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya