Pariwisata di Sleman Lumpuh, Pelaku Wisata Beralih ke Bisnis Kuliner  

Gegara corona pelaku wisata tidak mendapatkan penghasilan 

Sleman, IDN Times - Lumpuhnya sektor pariwisata di terpa pandemik COVID-19, membuat pelaku pariwisata beralih ke penjualan makanan dan bisnis lainnya.

Ketua Kamar Dagang (Kadin) Kabupaten Sleman, Wawan Harmawan mengungkapkan di  pariwisata menjadi sektor yang paling terpukul dengan adanya COVID-19,  padahal sektor ini menjadi penopang PAD (Pendapatan Asli Daerah) cukup besar di Kabupaten Sleman.

Baca Juga: Ditangkap karena Narkoba, Aktor Dwi Sasono Ingin Pulang ke Rumah 

1. Awal Maret penurunan jumlah pendapatan mencapai 40 persen

Pariwisata di Sleman Lumpuh, Pelaku Wisata Beralih ke Bisnis Kuliner  Wisata Tlogoputri di Kaliurang. IDN Times/ Siti Umaiyah

Wawan memaparkan, kerugian yang dirasakan pelaku pariwisata di Kabupaten Sleman, sudah dirawakan sejak awal Maret. Penurunan pendapatan sudah mencapai 40 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Bahkan di bulan April pelaku usaha tidak mendapatkan pendapatan.

Menurut Wawan, dari hasil survei yang dilakukan oleh Kadin Sleman bersama dengan ISE (Ikatan Sarjana Ekonomi), pelaku wisata yang mulai kesulitan untuk bertahan hidup hingga akhirnya memilih beralih ke sektor usaha lain, salah satunya berbisnis makanan.

"Berdasarkan survei yang kami lakukan, pelaku wisata memperkirakan kondisi seperti ini akan berlangsung hingga Agustus. Jika di bulan Mei kondisi masih tetap belum bisa jalan, mereka akan kehabisan dana," terang Wawan pada Senin (1/6). 

2. Berdampak ke PAD Sleman

Pariwisata di Sleman Lumpuh, Pelaku Wisata Beralih ke Bisnis Kuliner  Jeep Merapi. IDN Times/Siti Umaiyah

Menurut Wawan, lumpuhnya sektor pariwisata juga sangat berdampak pada PAD Kabupaten Sleman. Tahun sebelumnya sektor pariwisata mampu menghadirkan 10 juta orang lebih ke Sleman dalam periode setahun. Hal tersebut tentu saja mempengaruhi berbagai sektor dan PAD Sleman.

"Posisi kunjung wisata di 2019 sudah tembus 10 juta orang jadi dampaknya otomatis luar biasa, menjadikan PAD Sleman drop banget," paparnya.

3. Perlu penyesuaian yang lama

Pariwisata di Sleman Lumpuh, Pelaku Wisata Beralih ke Bisnis Kuliner  Wisata jeep Merapi, Kaliurang. IDN Times/Febriana Sinta

Wawan memperkirakan jika sektor ini dapat aktif dalam waktu dekat di tengah pandamik dipastikan tidak akan banyak berubah. Jika obyek pariwisata dibuka tanpa adanya sosialisasi protokol yang rinci, ditakutkan malah menjadi masalah baru.

"Saat ini perkembangannya ya ada, tapi nyatanya hal tersebut tidak bisa berubah satu minggu atau sebulan perlu penyesuaian. Orang untuk wisata masih takut," terangnya. 

Baca Juga: Pelaku Wisata di Bantul Minta Pantai Dibuka Kembali 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya