Pakar Narkotika UGM Sebut Pemakai Narkoba Rentan Terinfeksi COVID-19

Narkoba akan menekan sistem kekebalan tubuh

Sleman IDN Times - Pakar Narkotika dan Psikotropika Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr. dr. Rustamadji, M.Kes mengungkapkan pengguna aktif narkoba memiliki risiko tinggi terinfeksi COVID-19. Hal ini dikarenakan narkoba cenderung melemahkan imunitas tubuh sehingga mudah untuk terpapar virus maupun bakteri termasuk COVID-19.

“Pengguna narkoba juga berisiko tinggi terpapar virus corona jenis baru ini. Disamping lansia, orang dengan komorbid dan perokok, “ ungkapnya pada Jum’at (26/6).

1. Narkoba menekan sistem kekebalan tubuh

Pakar Narkotika UGM Sebut Pemakai Narkoba Rentan Terinfeksi COVID-19Barang bukti narkoba dan psikotropika yang diamankan dari kos milik AGA. IDN Times/Daruwaskita

Bukan hanya merusak mental, narkoba juga merusak tubuh penggunanya yang akan menekan sistem kekebalan tubuh.

Dia mencontohkan penggunaan narkotika jenis opium terbukti membawa dampak buruk pada paru-paru. Narkoba dari jenis ini apabila dikonsumsi dalam jumlah banyak dapat memperlambat pernafasan.

"Dengan kondisi itu penguna narkotika jenis ini terinfeksi COVID-19 maka akan memperparah kondisi kesehatan tubuhnya," terangnya.

Baca Juga: Dosen UGM Ciptakan Alat Pengukur Suhu Tubuh dengan Pemindai Wajah

2. Berefek langsung ke otak

Pakar Narkotika UGM Sebut Pemakai Narkoba Rentan Terinfeksi COVID-19Pexels.com/Pixabay

Adji menjelaskan konsumsi narkoba memiliki efek langsung ke otak yang menyebabkan proses berpikir terganggu serta menimbulkan kecanduan. Saat proses berpikir terganggu akan menjadikan kontrol terhadap diri menurun.

“Konsumsi narkoba tidak hanya mengakibatkan imunitas menurun, tetapi juga penurunan kesadaran untuk memproteksi diri. Faktor risiko penyebaran COVID-19 tidak lagi diperhatikan,” kata Ketua Satgas COVID-19 UGM ini.

3. Rentan jadi wahana penularan COVID-19

Pakar Narkotika UGM Sebut Pemakai Narkoba Rentan Terinfeksi COVID-19(Ilustrasi narkoba) Pixabay.com

Aktivitas konsumsi narkoba yang sering dilakukan berkelompok juga rentan menjadi wahana penularan COVID-19. Hal ini dikarenakan aktivitas tersebut cenderung mengabaikan protokol kesehatan.

“Jadi tidak lagi menjaga jarak atau physical distancing, tidak mau pakai masker karena biasanya kalau maskeran akan merasa sesak nafas, dan juga lupa untuk cuci tangan” katanya.

Untuk itu, dirinya mengajak masyarakat dan generasi muda untuk secara tegas menolak narkoba. Sebab dampak atau efek negatif penggunaan narkoba jauh lebih besar daripada manfaatnya.

Baca Juga: Fisipol UGM Kembangkan Pasar Tradisional Sambilegi Berbasis Daring 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya