Olah Kotoran Kambing, Mahasiswa UGM Raih Juara Lomba Karya Ilmiah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Tim mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) membuat ide pengolahan feses kambing menjadi briket biomasa. Pengolahan yang dilakukan Khoiruddin Anshori , Hana Widiwati dan Alifia Safputeri berhasil meraih juara 1 dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional 2020.
Baca Juga: Dosen UGM Ciptakan Alat Pengukur Suhu Tubuh dengan Pemindai Wajah
1. Feses kambing cemari lingkungan
Hana menyebutkan, ide pembuatan briket dari fases kambing ini didasarkan banyaknya populasi kambing di Indonesia. Kondisi itu menyebabkan produksi limbah peternakan terus meningkat.
"Hingga saat ini feses kambing belum dimanfaatkan secara optimal oleh peternak sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan," ungkapnya pada Selasa (30/6).
2. Energi setara dengan bahan bakar fosil
Konversi kotoran kambing menjadi briket biomassa menjadi solusi alternatif mengurai persoalan lingkungan tersebut. Pasalnya limbah ternak kambing-domba memiliki biomassa yang dapat digunakan sebagai sumber energi terbarukan.
"Biomassa yang dihasilkan sendiri memiliki energi yang hampir setara dengan bahan bakar fosil sehingga pengolahan menjadi briket memiliki nilai ekonomi yang layak dipertimbangkan," terangnya.
3. Inilah proses pembuatan briket
Hana menerangkan prosedur pembuatan briket biomassa diawali dengan penumbukan kotoran, kemudian hasilnya dikeringkan di bawah sinar matahari untuk mengurangi kadar air. Selanjutnya kotoran dimasukan ke dalam reaktor pirolisis untuk didapatkan biochar yang dicampur dengan adonan pati, lalu dicetak dan dikeringkan di bawah sinar matahari.
"Untuk menekan biaya produksi bisa memakai kembali bio oil yang dihasilkan dalam proses pirolisis sebagai bahan bakar dalam reaktor pirolisis," paparnya.
Baca Juga: Kurang Siswa, Guru di SMPN 3 dan 4 Prambanan Promosi di Medsos