Minggu, Gunung Merapi Teramati Keluarkan 23 Kali Guguran Lava Pijar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Gunung Merapi tercatat mengeluarkan sebanyak 23 kali guguran lava pijar pada Minggu (31/1/2021). Hanik Humaida, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menjelaskan, secara keseluruhan guguran lava pijar tersebut mengarah ke Barat daya.
"Mengarah ke Barat Daya, hulu Kali Krasak dan Boyong," ungkapnya pada Senin (1/2/2021).
Baca Juga: Aktivitas Awan Panas Guguran Tinggi, Volume Kubah Lava Merapi Turun
1. Jarak luncur hingga 1 kilometer
Menurut Hanik, dari periode pengamatan pukul 00:00 hingga 24:00 WIB, jarak luncur maksimum lava pijar tersebut mencapai 1.000 meter.
"Jarak luncur maksimum 1.000 meter," terangnya.
2. Awan panas guguran juga teramati
Selain lava pijar, awanpanas guguran Gunung Merapi juga teramati pada periode pengamatan yang sama. Tercatat awan panas guguran terjadi sekali dengan jarak luncur sejauh 600 meter.
"Tercatat 1 kali awan panas guguran dengan jarak luncur 600 meter mengarah ke Barat Daya, hulu Kali Krasak dan Boyong," katanya.
3. Laju deformasi hanya 0,3 cm sehari
Untuk deformasi, Hanik mengungkapkan jika dalam satu hari rata-rata pemendekan deformasi sebesar 0,3 cm dalam satu hari. Hingga saat ini status Gunung Merapi masih berada dalam tingkat waspada, di mana masyarakat diminta untuk bisa mewaspadai adanya potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor Selatan-Barat Daya meliput Sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km.
"Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dan puncak," paparnya.
Baca Juga: Hasil Pengamatan Drone, Awan Panas Merapi Meluncur hingga 3,2 Km