Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran Sejauh 1.500 Meter 

Merapi juga tercatat keluarkan 6 kali guguran lava pijar

Sleman, IDN Times - Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah tetap aktif mengeluarkan awan panas serta guguran lava pijar.

Dari hasil pengamatan yang dilakukan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), pada Rabu (2/6/2021) pukul 20.52 WIB, Gunung Merapi terpantau mengeluarkan awan panas dengan durasi 110 detik.

1. Awan panas meluncur sejauh 1.500 meter

Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran Sejauh 1.500 Meter Awanpanas guguran Gunung Merapi. Dok: BPPTKG

Kepala BPPTKG, Hanik Humaida menyampaikan awan panas tercatat di seismogram dengan amplitudo 35 mm memiliki jarak luncur sejauh 1.500 meter.

"Cuaca berkabut dan estimasi jarak luncur 1.500 meter ke arah Barat Daya," ungkapnya pada Kamis (3/6/2021).

Baca Juga: Dimulai 17 Juni, Ini Cara PPDB SMP Negeri dan Swasta di Sleman 

2. Merapi juga tercatat keluarkan 6 kali guguran lava pijar

Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran Sejauh 1.500 Meter Ilustrasi Merapi. IDN Times/Arief Rahmat

Selain awan panas guguran, periode pengamatan yang dilakukan di hari yang sama mulai pukul 00.00 hingga 24.00 WIB, Merapi juga mengeluarkan 6 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal sejauh 1.000 meter

"Teramati 6 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1.000 meter ke arah Barat Daya," katanya.

Selain itu BPPTKG juga mencatat adanya asap warna putih, intensitas sedang hingga tebal dengan ketinggian 300 meter di atas puncak.

3. Status Merapi masih siaga

Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran Sejauh 1.500 Meter Awan panas Merapi (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

Hingga saat ini status Gunung Merapi masih berada di tingkat siaga. Untuk potensi bahaya erupsi Gunung Merapi, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor Selatan-Barat Daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sedangkan pada sektor Tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km potensi bahaya serupa juga perlu diwaspadai.

"Erupsi eksplosif juga masih berpeluang terjadi dengan potensi bahaya berupa lontaran material vulkanik dalam radius 3 km dari puncak," paparnya.

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya